Menariknya, kepopuleran game genre battle royale juga memukau President From Software yaitu Hidetaka Miyazaki, seperti dilaporkan The Telegraph. Kabar ini diperoleh dari wawancara dengan Miyazaki.
Miyazaki tertarik dengan genre battle royale. Dia juga tertarik dengan model bisnis live service games atau game as a service. Live service maksudnya game yang terus menerus mendapatkan update konten sehingga tidak pernah tamat.
Model bisnis game as a service sudah diterapkan salah satunya oleh Ubisoft, lewat The Division dan Assassin's Creed Odyssey.
"Selalu ada kemungkinan. Game-game ini jelas sangat menyenangkan dan kita tertarik dengan pola yang mereka terapkan. Apabila kami melakukannya tentu akan sangat berbeda," tutur Miyazaki.
"Kami jelas sangat tertarik dan ada kemungkinan suatu hari nanti untuk mencoba genre tersebut," imbuh Miyazaki. Meskipun begitu Miyazaki masih meyakini game mode single player seperti kedua game yang dirilis sebelumnya masih akan populer.
"Single player action game saat ini tidak bisa dibilang langka. Devil May Cry 5 memiliki elemen online tapi tetap berfokus ke singleplayer, kita juga lihat ada God of War dan Spider-Man," jelas Miyazaki.
Miyazaki menekankan bahwa menciptakan game berfokus singleplayer di tengah kepopuleran game online masih relevan. Oleh sebab itu, dia juga terlihat percaya diri dengan respons gamer atas Sekiro: Shadows Die Twice.
"Kita tetap membutuhkan keragaman di industri ini. Terlepas dari yang dilakukan From Software, kita tetap membutuhkan orang yang mencipatakan game battle royale, model live services, dan juga mode single player," tutur Miyazaki.
Baru akan dirilis pada 22 Maret 2019, Sekiro: Shadows Die Twice dilaporkan telah menjadi juara di whistlist layanan Steam. Game yang digarap From Software dan Activison sudah dinantikan oleh gamer dan dibanderol Rp729 ribu di Steam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News