Apakah game eksklusif akan menghancurkan ekosistem game VR?
Apakah game eksklusif akan menghancurkan ekosistem game VR?

Seberapa Besar Dampak Game Eksklusif Bagi Ekosistem VR?

Riandanu Madi Utomo • 19 Juni 2016 21:25
medcom.id: Sebuah "drama" baru-baru ini muncul di industri game virtual reality.
 
Menurut PC GAMER, Oculus baru saja dilaporkan mencoba menyogok developer Croteam agar game terbarunya, yaitu Serious Sam VR: The Last Hope, dijadikan game eksklusif untuk Oculus VR.
 
Sebagai gantinya, Croteam akan diberikan kompensasi dalam pengembangan game tersebut. Untung saja Croteam menolak dengan alasan game yang baik tidaklah eksklusif.

Hal tersebut juga diakui langsung oleh CTO Croteam, Alen Ladavac. Dalam penyataan resminya, Lavadac membenarkan bila Oculus meminta Croteam untuk membuat Serious Sam VR sebagai game eksklusif Oculus VR, namun Lavadac menolaknya.
 
"Oculus memang meminta kami untuk membuat Serious Sam VR agar menjadi game eksklusif bagi Oculus VR. Namun, kami menolaknya karena hal tersebut tidak sesuai dengan jalur pengembangan dan keinginan tim kami," ujar Lavadac.
 
Oculus pun secara terang-terangan mengatakan bahwa mereka memang telah mencoba mendekati developer agar gamenya dibuat eksklusif untuk Oculus VR. Menurut pemberitaan Kotaku, Oculus bahkan menawarkan dukungan finansial agar game bisa diselesaikan lebih cepat.
 
Hal tersebut bertentangan dengan pernyataan pendiri Oculus, yaitu Palmer Luckey, yang sempat menyangkal bila Oculus VR akan menjadi ekosistem gaming tertutup.
 
Menanggapi hal tersebut, pendiri Valve, Gabe Newell, pun memberikan pendapatnya. Menurutnya, embel-embel eksklusif dalam game adalah hal yang sangat buruk dan bisa menghancurkan ekosistem. Newell juga mengatakan bila game eksklusif akan membuat developer dan gamer rugi.
 
Seberapa Besar Dampak Game Eksklusif Bagi Ekosistem VR?
 
"Tidak ada yang diuntungkan dari sebuah game eksklusif. Jika menimbang risiko yang ada, Valve justru memiliki risiko paling besar. Selama ini kami memberikan insentif kepada developer untuk mengembangkan game VR, namun kami tidak pernah meminta game tersebut untuk menjadi eksklusif. Jadi, bisa saja developer tidak memilih merilis gamenya untuk Vive, itu terserah mereka," tulis Newell di sebuah thread mengenai VR di Reddit.
 
Newell berani mengatakan hal tersebut karena ia memiliki Steam sebagai pendukungnya. Steam merupakan platform gaming terbesar di dunia, dan developer seharusnya tahu berapa uang yang akan hilang bila mereka tidak merilis game VR di Steam.
 
Kebanyakan gamer sangat tidak menyukai game eksklusif, namun game merupakan bagian dari sebuah industri besar yang melibatkan bisnis di dalamnya. Baik developer maupun pemain di dalamnya tentu menginginkan keuntungan, dan salah satu caranya adalah melalui monopoli konten dengan merilis game eksklusif.
 
Namun pendekatan Valve memang unik. Selama ini mereka memang merupakan salah satu pihak yang gencar menentang eksosistem tertutup, mulai dari memberikan dukungan terhadap platform lain seperti Mac OS dan Linux, hingga pengembangan berbagai sistem open source. Hebatnya, hal tersebut justru diapresiasi oleh banyak pihak termasuk gamer, sehingga membuat Steam semakin berkembang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan