Visions of Mana mengangkat dunia fantasi yang dibangun dengan delapan elemen yang berbeda, dan semuanya dijaga secara aman dan makmur oleh Pohon Mana atau Mana Tree. Pohon ini juga harus dirawat dengan mengirimkan perwakilan ditemani oleh pengawal atau disebut Soul Guard. Jika seorang Alm gagal berziarah, kampung halaman mereka akan hancur karena kekurangan Mana.

Tidak bisa sembarangan, wakil atau Alm dari setiap peradaban dan elemen ini ditunjuk setiap empat tahun, kemudian mereka harus bertualang menuju Mana Tree. Tanggung jawab itu sekarang terletak pada Val, bersama anggota lainnya. Perjalanan Val pada akhirnya akan berhadapan dengan serangkaian peristiwa, hingga menguak sebuah rahasia yang mengejutkan.
Sepanjang permainan, saya melihat Visions of Mana punya cerita yang lumayan sederhana tapi terasa solid. Ia mengingatkan saya dengan era PS2 yang penuh dengan game RPG yang punya cerita terbaik, dan beberapa di antaranya memang merupakan buatan Square Enix. Ceritanya memang sangat fantasi dan punya ciri khas seri Mana. Model open world pada dunia fantasi yang lumayan luas pada game ini memang sudah jarang ditemui, dan memainkannya cukup memberikan penyegaran.
Mulai dari wilayah rahasia yang bisa diakses dengan elemen khusus, hingga mini boss yang cukup menantang tetapi tidak membuat pemainnya kesal, memastikan kita sebagai gamer dibuat penasaran untuk menjelajah. Di sisi lain, beberapa wilayah terasa kurang hidup, sehingga seringkali membuat saya ingin melewatinya secara cepat. Rasa ini juga muncul saat mengunjungi beberapa kota atau desa yang berdampak pada jalan cerita. Satu kekurangannya lagi adalah pilihan side quest yang rasanya terlalu hambar dan hadiahnya seingkali tidak menarik pula.

Sistem pertarungan juga lumayan menarik. Gaya yang dinamis pada Visions of Mana memungkinkan kita dapat menghindar, melompat, berlari lebih cepat, dan menekan serangkaian kombo yang berbeda. Tak lupa dengan skill khusus yang menggunakan MP dari hasil experience. Beberapa skill diambil dari Seed, dan biasanya sudah memiliki elemennya sendiri.
Anggota party aktif pada Visions of Mana terdiri dari tiga karakter, dan masing-masing dapat beralih hingga delapan kelas dan tiga jenis senjata yang berbeda. Sebagai contoh Val dapat menggunakan tombak atau pedang. Kelas karakter berhubungan dengan elemen vessel, dan hanya satu karakter yang dapat menggunakannya pada satu waktu.

Elemen vessel memberikan kemampuan spesial dan membuat karakter seperti pahlawan bertopeng yang memiliki daya serang lebih kuat. Fleksibilitas memungkinkan kita bereksperimen terhadap penggunaan elemen vessel, sampai akhirnya menemukan preferensi terbaik. Memang, beberapa jam pertama bermain Visions of Mana membuat saya khawatir bahwa pertempuran akan terasa repetitif. Ternyata, saat sudah mendapatkan akses ke banyak kelas dan skill, rasa penasaran untuk bereksperimen dengan anggota party semakin besar, belum lagi dengan pilihan skill yang membuat daya serang lebih efektif.
Game RPG Jepang biasanya menyediakan jam bermain yang lama. Begitu juga dengan Visions of Mana, yang membuat saya meluangkan waktu sekitar 50 jam untuk menamatkannya. Ini sudah termasuk sekitar 10 jam untuk menjalankan side quest, yang pada akhirnya saya baru sadar bahwa seharusnya tak perlu terlalu lama untuk mengerjakannya. Ambisi untuk grinding demi meningkatkan level dan membuka skill baru juga membuat saya cukup lama teralihkan sebelum kemudian fokus pada cerita utama.

Kesimpulan
Veteran seri Mana akan menemukan banyak hal untuk nostalgia pada Visions of Mana. Walau rasanya sudah bisa menebak kisah yang akan dibawa game ini berkaca dari beberapa seri sebelumnya, saya tetap bisa dibuat penasaran dengan dunianya.
Di balik side quest yang rasanya kurang menggairahkan, cerita utamanya tetap menarik, ditambah mekanisme agak kompleks dibalut dengan gameplay yang cenderung simpel. Begitu juga dengan karakter dan kustomisasi anggota party yang lumayan baik. Ia mungkin tidak sebagus game AAA lainnya yang sekarang sedang ramai dimainkan orang, tetapi Visions of Mana masih cocok untuk mengisi waktu gaming kita.
PLATFORM: | PS4, PS5, PC, Xbox Series X/S |
DEVELOPER: | Ouka Studios |
PUBLISHER: | Square Enix |
TANGGAL RILIS: | 29 Agustus 2024 |
GENRE: | Action-RPG |
8.8
Visions of Mana
Plus
- Dunia indah
- Eksperimen anggota party
- Cerita mengesankan
Minus
- Side quest repetitif
- Beberapa wilayah terasa kurang hidup
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News