Logo Ubisoft.
Logo Ubisoft.

Ubisoft Tuduh Model Bisnis Steam tak Realistis

Cahyandaru Kuncorojati • 30 Agustus 2019 07:48
Jakarta: Ubisoft menunjukkan berpihak kepada Epic Games Store dalam urusan distribusi game. Dalam sebuah wawancara mengenai kompetisi bisnis platform tersebut, Ubisoft menyebutkan bahwa bisnis model yang diterapkan Steam tidak realistis.
 
Pernyataan ini datang dari Vice President for Partnership and Revenue Ubisoft, Chris Early. "Model bisnis mereka (Steam) ini sangat tidak realistis. Tidak mencerminkan kondisi dunia saat ini terkait distribusi game," tutur Early menanggapi Steam.
 
Pernyataan terebut dikutip dalam sebuah wawancara dengan New York Times. Di dalamnya dibahas mengenai usaha Epic Games Store yang menyediakan platform distribusi game tapi lebih mendukung developer game. Caranya dengan mengambil komisi yang tidak besar.

Seperti yang diketahui, Epic Games meluncurkan Epic Games Store sebagai bentuk protes atas Steam yang mengambil komisi keuntungan sangat besar. Hal ini diyakini menyulitkan developer game yang membutuhkan dana pengembangan game mereka.
 
Dikutip dari Venture Beat, dalam setahun Steam buatan Valve akan mengambil komisi 30 persen untuk setiap penjualan game di platform mereka. Model bisnis ini sebenarnya juga dilakukan Xbox dan PlayStation, bahkan iOS App Store dan Google Play Store.
 
Namun, Epic Games Store hanya mengambil keuntungan sebesar 12 persen, dan sisanya diberikan kepada developer. Merasa terancam, belakangan Steam juga mengurangi komisi yang diambil menjadi 25 persen, apabila penjualan sebuah game mencapai nilai USD 10 juta.
 
Angka komisi tadi berkurang lagi menjadi 20 persen apabila game milik developer bisa terjual mencapai USD 50 juta. Tentu saja hal ini hanya bisa dicapai oleh game dari developer atau publisher ternama. Tidak heran apabila Epic Games Store memikat para developer game baru atau indie.
 
Menariknya, meskipun Ubisoft menyatakan protesnya mereka tetap selalu menyediakan game terbarunya dijual melalui platform Steam. Padahal Ubisoft juga menaruh game mereka untuk dipasarkan di Epic Games Store dan Uplay yang merupakan milik Ubisoft.
 
Disebutkan bahwa Ubsoft masih tetap mempertahankan untuk merilis beberapa game yang mengusung model live-service games. Model game ini merupakan bentuk bisnis baru Ubisoft dengan terus menyediakan DLC atau konten terbaru sehingga tetap memiliki jumlah penggemar dan franchise yang berusia panjang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan