Secara jelas, Chief Financial Officer EA, Blake Jorgensen dan sang CEO, Andrew Wilson dikabarkan menolak untuk menyebutkan angka pasti penjualan game Battlefield 2042.
Meskipun pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga (Q3) periode finansial 2022 diklaim terbesar sepanjang 40 tahun EA berdiri namun kontribusi pendapatan dari Battlefield 2042 kurang dari 10 persen.
“Q3 menjadi kuartal terbesar untuk sejarah pendapatan bersih perusahaan. Portfolio kita berhasil mendorong pertumbuhan organic hingga double digit di tahun ini, mempertahankan aliran dana yang kuat sehingga menyediakan fondasi untuk pertumbuhan ke depannya,” ujar Jorgensen.
“Di tahun Q3 juga memiliki tantangan yaitu peluncuran Battlefield 2042 yang tidak mencapai ekspektasi kami,” ungkap Wilson. “Pembuatan game ini dengan tim yang bekerja dari rumah selama dua tahun ini memang menjadi tantangan terbesar,” sambungnya.
“Kita meluncurkan dengan kondisi yang stabil, namun, semakin banyak gamer yang memainkannya ternyata semakin jelas bahwa ada permasalahan performa yang muncul dan harus diperbaiki,” jelasnya.
Wilson menegaskan bahwa EA akan menyiapkan sejumlah update skala besar untuk game Battlefield 2042. Sebelumnya sempat beredar rumor bahwa EA akan mengubah model bisnis game ini menjadi free-to-play alias gratis.
“Penjualan Battlefield 2042 memang mengecewakan tapi tertutupi oleh FIFA dan pertumbuhan yang kuat dari Apex serta franchise kami yang lain,” pungkas Jorgensen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News