Kabar ini beredar setelah sebuah email internal Google bocor. Di dalamnya terungkap rencana yang disebut sebagai Project Electra pada tahun 2018. Saat itu Google berencana membeli sebagian besar saham Epic Games sehingga bisa memiliki wewenang mengatur bisnisnya.
Dikutip dari situs GameRant, Google melihat bahwa saat itu game Fortnite akan mendatangkan keuntungan, mereka berencana menjadikan Fortnite sebagai bagian dari platform Android.
Sejumlah email internal menyebutkan bahwa Google berencana membeli 20 persen saham Epic Games dengan nilai sekitar USD2 miliar, rencana lain mengklaim mereka juga mempertimbangkan pembelian 100 persen saham alias akuisisi.
Petinggi Google yaitu Phil Harisson yang sempat menjabat sebagai bos dari Google Stadia melihat bahwa game Fortnite bisa menarik perhatian gamer terhadap Project Yeti yang tidak lain adalah Google Stadia.
Bagi yang sudah lupa, di bulan Januari lalu platform cloud gaming Google Stadia resmi dihentikan setelah beroperasi selama tiga tahun. Sekali lagi, bisnis sektor gaming Google gagal menunjukan pertumbuhan yang membanggakan.
Pada tahun yang sama, 2018, Google ternyata juga berencana menawarkan suntikan dana senilai USD147 juta untuk membawa Fortnite ke dalam Google Play Store. Meskipun menolak tapi game tersebut memang sempat dirilis di Play Store pada tahun 2020 sebelum akhirnya dicabut.
Sejak tahun 2020, Google dan Epic Games terus bermusuhan. Epic Games beranggapan komisi bagi hasil penjualan game di Play Store kurang adil terhadap developer game. Alasan yang sama juga disampaikan Epic Games kepada Steam.
Hal tersebut membuat Epic Games memutuskan membuat platform distribusi game sendiri bernama Epic Games Store yang hingga saat ini dilaporkan belum menunjukan profit alias keuntungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id