Ya, beberapa hari lalu dilaporkan bahwa Steam telah diblokir di Vietnam dengan alasan yang hampir mirip seperti saat di Indonesia yaitu terkait perizinan operasional atau bisnis di negara tersebut.
Namun tetap ada perbedaan dengan di Indonesia. Saat itu gamer Indonesia dan developer memprotes rencana Kominfo memblokir Steam karena platform ini juga menjadi pasar untuk menjual game karya bangsa atau dalam negeri.
Pada kasus pemblokiran Steam di Vietnam justru tuntutan tersebut datang dari pada developer game dalam negeri di sana. Hal ini juga didorong kebijakan pemerintah Vietnam yang dianggap tidak adil dan melindungi karya anak bangsa negara tersebut.
Dikutip dari situs GameIndustry.biz pemerintah Vietnam memberikan kelonggaran atau kebebasan bagi Steam di negaranya untuk merilis banyak game. Padahal developer game Vietnam justru harus melalui proses perizinan dan moderasi konten yang rumit untuk merilis game buatannya.
Jadi kebebasan yang diberikan pemerintah Vietnam terhadap game dari Steam dianggap mengancam industri game lokal. Jelas sekali, alasan pemblokiran Steam di Vietnam dan Indonesia sangat berbeda.
Kabarnya, rasa sedih juga muncul dari gamer Vietnam yang tidak begitu setuju dengan pada developer. Pada forum Steam ada yang memberitakan bahwa seluruh layanan internet di Vietnam telah memblokir sepenuhnya akses ke layanan Steam, kecuali dengan aplikasi DNS.
Melihat sebagian besar game yang dibeli lewat platform Steam mengharuskan gamer terhubung online ke layanan Steam untuk memainkannya maka kondisi ini membuat gamer yang memiliki banyak koleksi game digital merugi.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Vietnam maupun Steam terkait kondisi tersebut. Pada kasus ini jelas gamer menjadi korban dari konflik segitiga antara pemerintah Vietnam, developer, dan Steam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News