Biomutant
Biomutant

Review Game

Biomutant, Potensinya Kurang Berkembang

Mohammad Mamduh • 28 Juli 2023 19:43
Jakarta: Ada beberapa franchise game model open world yang keren. Beberapa game ini akan meninggalkan kesan istimewa kepada gamer yang berhasil menamatkannya.
 
Sebut saja ada Elder Scrolls, Fallout, Assassin’s Creed, GTA, Marvel’s Spider-Man, Elden Ring, hingga Red Dead Redemption. Biomutant adalah game berikutnya yang ingin mencoba memberikan pengalaman sama dengan nama-nama besar tadi. 
 
Dikembangkan oleh Eksperimen 101 dan diterbitkan oleh THQ Nordic, ini game yang sebetulnya sudah tersedia di berbagai konsol dan PC sejak tahun lalu. Namun, pihak penerbit mengumumkan perilisannya di Nintendo Switch tahun ini, tepatnya tanggal 30 November. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk menjajal dunia petualangan yang diusung. Berikut review Biomutant dari Medcom.id.

Biomutant, Potensinya Kurang Berkembang
 
Ketika Pohon Kehidupan atau Tree of Life di ambang kematian, kamu kembali ke tanah kelahiran untuk menentukan nasib akhirnya. Apakah kamu akan menyelamatkannya? Atau akankah kamu menghancurkannya? Pilihan Keduanya sepenuhnya menjadi pilihan dalam cerita Biomutant.
 
Sementara itu, ada perang antara berbagai suku dengan musuh utama bernama World Eater, yang terus menyebarkan kekacauan. Banyak yang harus dihadapi saat kamu juga harus menghadapi hantu masa lalu. 
 
Semuanya terdengar banyak dan lumayan kompleks, tetapi rasanya kurang hidup. Ini adalah kesan singkat saya terhadap aspek cerita memainkan Biomutant. Meskipun begitu, pada awal permainan, game ini mencoba memberikan gambaran dunia permainan yang sangat unik, termasuk saat menciptakan karakter. 
 
Biomutant, Potensinya Kurang Berkembang
 
Mengusung model karakter seperti hewan mutant, terdapat beberapa pilihan ras dan kelas yang bisa dipilih. Begitu juga dengan jenis senjata yang digunakan. Sudah ada pula rekomendasi statistik karakter sesuai kelasnya, tetapi nantinya kamu masih bisa mengubah sesuai keinginan di sepanjang permainan. 
 
Membahas dunia permainan, Biomutant menawarkan berbagai hal yang lumayan menarik. Sebagian pemain mungkin punya rasa familier dengan lingkungan dalam dunia ini, tetapi masih terdapat banyak karakteristik yang membuatnya cukup spesial, terutama dari aspek visual. Saya menyadari hal ini ketika menemukan hamparan hutan yang cukup luas dan pada ujungnya terdapat kota tempat salah satu suku menetap. 
 
Di sepanjang hutan seringkali bertemu suku lain yang sedang bertarung dengan antagonis utama bernama World Eater. Kamu bisa langsung membantu mengalahkan mereka untuk mendapatkan experience point.
 
Biomutant, Potensinya Kurang Berkembang
 
Ini membuat dunia permainan lebih hidup. Seringkali kita juga akan melihat rute lain yang membuat penasaran. Rute ini mungkin tidak berhubungan dengan jalan cerita, tetapi biasanya membuka misi tambahan. 
 
Kustomisasi merupakan salah satu aspek yang seharusnya menjadi unggulan Biomutant. Dari status hingga skill, pemain bisa melampiaskan imajinasi dalam kemampuan karakter. Beberapa skill akan terbuka dengan syarat mengumpulkan beberapa benda. Objek ini cukup mudah didapatkan, dan mayoritas dari hasil pertarungan.
 
Skill yang berhubungan dengan senjata akan mudah dibuka karena mendapatkan persyaratannya juga mudah dan lebih cepat. Ada juga skill non-senjata yang punya ciri khas semacam magic, tetapi hanya sampai tahap dasar. Ini memungkinkan kamu menyimpan sejumlah kemampuan yang bervariasi saat masuk dalam pertempuran. Seharusnya fitur ini bisa dikembangkan lebih jauh, seperti potensi yang tidak dikembangkan. 
 
Pada dasarnya, Biomutant memberikan kebebasan untuk menentukan sisi atau pihak yang menurutmu lebih tepat. Sisi gelap atau sisi terang, alias dark atau light. Identik dengan dunia Star Wars yang diwakili oleh Jedi dan Sith. Sisi yang dipilih bergantung pada jawaban dari percakapan yang dilontarkan NPC kepada karakter pemain. 
 
Biomutant, Potensinya Kurang Berkembang
 
Beberapa pilihan jawaban mungkin lebih dirasa radikal, tetapi ada saatnya untuk menyelesaikan konflik secara damai, atau menuruti keinginan pihak tertentu yang bisa menyelamatkan banyak nyawa. Lucunya, setiap kali berhadapan dengan sebuah pilihan penting, akan muncul dua sosok di kiri dan kanan, seperti malaikat pencatat perbuatan. Mereka cukup sering memberikan masukan yang tidak banyak gunanya. 
 
Soal grafisnya, Biomutant bisa dibilang cukup bagus. Ia menyematkan konsep pixel-shaded yang membuat elemen warna dan objek seperti dunia kartun. Beberapa efek juga telah dilengkapi dengan berbagai fitur dari Nvidia, yang mampu meningkatkan detail gambar, seperti Ray Tracing.
 
Desain visual ini cocok dengan plot cerita dan penggambaran karakter yang sepenuhnya terinspirasi dari bentuk hewan. Hampir semua karakter merupakan jelmaan dari hewan, karena cerita yang diusung adalah dunia yang penuh dengan makhluk hasil mutasi akibat kelalaian manusia pada era sebelumnya. 
 
Kesimpulan
Penuh potensi tapi kurang maksimal, kesimpulan saya soal Biomutant. Ia mampu menyajikan dunia permainan yang unik, jalan cerita yang tak kalah seru, serta visual yang lumayan spesial.
 
Hanya saja berbagai karakteristik yang ditawarkan terasa seperti tidak dikembangkan lebih jauh, seakan tidak ada hal konkrit yang ingin ditunjukkan. Sebenarnya, saya sampai saat ini masih memainkannya, karena merasa Biomutant masih cukup menarik. Namun, saya tidak lagi meluangkan waktu seperti awal memainkannya.
 
 
7.5
Biomutant
Plus
  • Cerita menarik
  • Dunia permainan unik
Minus
  • Tidak dikembangkan secara maksimal 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan