Sebelumnya proyek ini sudah ditangani oleh tim Ubisoft Pune dan Ubisoft Mumbai namun tahun lalu diumumkan bahwa proyek ini akan tertunda hingga waktu yang tidak diketahui. Kini keputusan terbaik Ubisoft dinilai sudah tepat dengan menyerahkan proyek ini kepada studio pencipta versi orisinal.
“Pengerjaan Prince of Persia: The Sands of Time akan dipimpin oleh Ubisoft Montreal, tempat lahir dari trilogi Sands of Time,” tulis akun Twitter tersebut. Ubisoft Montreal akan meneruskan hasil yang dikerjakan dua studio sebelumnya hingga saat ini.
An update on the development of Prince of Persia: The Sands of Time Remake pic.twitter.com/8xQpqyPSwQ
— Prince of Persia (@princeofpersia) May 3, 2022
Prince of Persia merupakan salah satu franchise legendaris dan sukses dari Ubisoft. Di sini ditawarkan gameplay platformer dengan sentuhan aksi dan puzzle. Sama seperti sejumlah franchise game populer, seri game ini diadaptasi ke film tahun 2010 dibintangi Jake Gyllenhaal sebagai Prince Dastan.
Sayangnya nasib versi film dari game ini tidak begitu sukses seperti versi adaptasi Assassin’s Creed yang juga dilakukan Ubisoft. Namun Prince of Persia: Sands of Time mendapatkan nilai positif dari industri game.
Prince of Persia: Sands of Time menyajikan fitur unik yaitu kemampuan untuk mengulang kembali waktu dan memperlambat momentum atau gerakan di dalam game. Hal ini sebagai bagian dari kemampuan belati (dagger) yang memiliki kemampuan magis untuk memutar kembali waktu.
Di dalam game, saat pemain jatuh dan tewas maka mereka bisa mengulangi momen tersebut beberapa detik dibandingkan mengulang dari checkpoint terakhir. Hal ini mendorong pemain untuk berimprovisasi dalam setiap momen.
Elemen parkour dan akrobatik di dalam game Prince of Persia juga menjadi inspirasi ke depannya bagi kelahiran franchise lain Ubisoft yaitu Assassin’s Creed yang di seri pertama mengambil lokasi sama, Alamut di Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News