Dikutip dari Technode, akun media sosial Weibo milik raksasa game di Tiongkok Tencent, pemilik lisensi game PUBG di Tiongkok, mengunggah konten terkait aksi penangkapan cheater tersebut.
Dalam unggahan, pihak Tencent menyatakan telah bekerja sama dengan kepolisian Pingyang County, Provinsi Zhejiang, untuk menelusuri jaringan distribusi penjualan software kode curang game PUBG. Hasil penelusuran membuah penangkapan terhada 34 pelaku.
Pihak Tencent mengaku menggandeng tim keamanan siber kepolisian setempat untuk menelusuri iklan di media sosial yang menawarkan software plug-in cheat PUBG yang beredar sejak bulan Mei.
Penangkapan ini bukan yang pertama kali, di bulan Mei lalu ditangkap 15 hacker pengembang kode curang game PUBG. Kemudian di bulan Juli ada 141 pemain sekaligus hacker pengembang cheat PUBG.
Tencent menjelaskan para pelaku yang tertangkap akan dikenakan sanksi denda berupa uang senilai USD5,1 juta atau sekitar Rp71 miliar. Kasus ini menjadi bukti bahwa rumor tentang bisnis program cheat yang beredar adalah benar.
Pada bulan Januari lalu sistem anti-cheat Tencent BattlEye yang digunakan pada game PUBG di Tiongkok mencatat ada lebih dari satu juta akun yang diblokir karena ketahuan menggunakan cheat. Data jumlah pemain global PUBG juga menyebutkan sekitar 46 persen pemain yang menggunakan cheat berasal dari Tiongkok.
Kerja sama antara Tencent dan tim keamanan siber kepolisian Tiongkok dikabarkan termasuk dalam kampanye pemerintah melawan penyebaran konten pornografi dan ilegal di internet.
Kepolisian keamanan siber menemukan sudah ada 30 software cheating yang ditemukan selama penelusuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News