Towa and the Guardians of the Sacred Tree
Towa and the Guardians of the Sacred Tree

Review Game

Towa and the Guardians of the Sacred Tree, Estetik Tapi…

Mohamad Mamduh • 20 Desember 2025 16:18
Jakarta: Dunia roguelite telah menjadi salah satu genre yang paling padat dan kompetitif dalam industri game modern. Untuk menonjol, sebuah judul harus menawarkan lebih dari sekadar siklus kematian dan pengulangan; ia harus memiliki jiwa.
 
Towa and the Guardians of the Sacred Tree, yang dirilis pada September 2025 oleh Bandai Namco dan dikembangkan oleh Brownies Inc., mencoba menawarkan jiwa tersebut melalui estetika yang hangat dan narasi tentang komunitas. Di balik visualnya yang memanjakan mata, game ini menyimpan dualisme antara ambisi artistik dan eksekusi mekanik yang mungkin membuat penggemar genre ini merasa campur aduk.
 
Towa and the Guardians of the Sacred Tree, Estetik Tapi…

Cerita berpusat pada Towa, seorang pendeta wanita di Desa Shinju, dan tugasnya memimpin para Guardian (Anak-anak Doa) untuk melawan dewa jahat Magatsu. Hal unik dari aspek narasinya di sini adalah konsep waktu yang berjalan. Setiap kali pemain berhasil mengalahkan bos utama, waktu di desa akan bergerak maju.
 
NPC yang tadinya anak-anak bisa tumbuh dewasa, dan penduduk tua mungkin meninggal dunia. Fitur ini memberikan rasa kehidupan dan konsekuensi yang nyata pada dunia hub, sesuatu yang jarang ditemui di game sejenis.
 
Sayangnya, tema besar tentang "pengorbanan" terasa kurang berdampak secara mekanis. Narasi menekankan beratnya mengirim Guardian untuk bertarung dan potensi kehilangan mereka. Untungnya, sistem permainan memitigasi risiko ini dengan membagikan Experience Points (XP) dan pembukaan skill ke seluruh daftar karakter secara kolektif. Dengan begitu, kehilangan satu karakter tidak terasa menyakitkan karena penggantinya sudah memiliki level kekuatan yang setara. 
 
Towa and the Guardians of the Sacred Tree, Estetik Tapi…
 
Nilai jual utama Towa and the Guardians of the Sacred Tree terletak pada presentasinya. Dipimpin oleh Shinichi Kameoka, seniman legendaris di balik Legend of Mana, game ini tampil bak buku cerita bergambar tangan yang menjadi hidup. Desain karakternya penuh warna, dengan proporsi chibi yang ekspresif, menciptakan atmosfer "mistisisme Timur" yang kental dan berbeda dari roguelite bergaya barat yang biasanya gelap.
 
Keindahan visual ini disempurnakan oleh lanskap suara yang digubah oleh Hitoshi Sakimoto, komposer ternama dari Final Fantasy Tactics. Musik orkestranya dipuji secara universal karena mampu memberikan bobot emosional yang mendalam pada setiap adegan, bahkan ketika gameplay terasa datar.
 
Namun, keindahan ini bukannya tanpa cela. Di tengah pertempuran yang intens, layar sering kali terlalu penuh dengan efek partikel dan detail lingkungan, sehingga sulit bagi pemain untuk membedakan antara karakter teman, musuh, dan area yang bisa dilalui. Hal ini menjadi kendala teknis yang ironisnya lahir dari kekayaan artistik game itu sendiri.
 
Towa and the Guardians of the Sacred Tree, Estetik Tapi…
 
Game ini mencoba menggabungkan aksi isometrik real-time dengan manajemen desa, namun beberapa keputusan desain justru menghambat kesenangan bermain. Terdapat dua peran dalam setiap misi: Tsurugi (penyerang utama jarak dekat) dan Kagura (pendukung sihir). Saat bermain solo, Kagura dikendalikan oleh AI yang sering kali menjadi beban. AI ini sering gagal menghindari serangan area musuh, memaksa pemain untuk terus-menerus mengawasi kesehatan mitra mereka alih-alih fokus menyerang.
 
Masalah lainnya dalam alur pertempuran adalah sistem durabilitas senjata. Karakter Tsurugi membawa dua senjata yang durabilitasnya akan habis saat digunakan. Untuk mengisinya kembali, pemain harus menekan tombol untuk beralih ke senjata kedua, yang secara instan mengisi ulang senjata pertama.
 
Mekanisme ini tidak menambah kedalaman strategi, melainkan hanya membuang waktu. Pemain dipaksa menekan tombol ganti senjata setiap beberapa detik tanpa alasan taktis yang kuat, menciptakan ritme permainan yang melelahkan dan repetitif.
 
Towa and the Guardians of the Sacred Tree, Estetik Tapi…
 
Sebagai game roguelite, variasi adalah kunci. Towa and the Guardians of the Sacred Tree sangat bergantung pada palette swaps (mengganti warna model musuh yang sama) untuk meningkatkan kesulitan di area baru. Kurangnya variasi musuh dan bos yang didesain memiliki darah sangat tebal membuat sesi permainan terasa grindy lebih cepat.
 
Di luar pertempuran, pemain dapat menghabiskan waktu di desa untuk menempa senjata melalui mini-game yang mengingatkan pada Sakuna: Of Rice and Ruin. Meskipun awalnya menyenangkan, proses ini bisa menjadi membosankan bagi sebagian pemain yang akhirnya memilih fitur otomatis.
 
Salah satu penyelamat game ini adalah fitur Co-op Multiplayer. Dalam mode ini, pemain kedua mengambil alih kendali Kagura. Hal ini secara efektif menghilangkan masalah AI yang buruk dan membuat pertempuran jauh lebih dinamis dan menyenangkan. Bermain bersama teman sangat disarankan untuk mendapatkan pengalaman terbaik dari game ini.
 
Towa and the Guardians of the Sacred Tree, Estetik Tapi…
 
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Towa and the Guardians of the Sacred Tree adalah judul yang penuh hati tetapi kurang matang dalam eksekusi. Dengan skor rata-rata kritik di kisaran 5.5 hingga 6 dari 10, game ini berada di posisi "Mixed" atau campur aduk.
 
Bagi pencinta estetika JRPG klasik dan karya Brownies Inc., Towa and the Guardians of the Sacred Tree mungkin masih layak dimainkan demi menikmati dunia dan musiknya yang indah. Sayangnya, bagi veteran roguelite yang mencari kedalaman mekanik dan tantangan taktis yang presisi, game ini mungkin akan terasa kurang memuaskan.
 
 
7.8
Towa and the Guardians of the Sacred Tree
Plus
  • Visual isometrik bikin nostalgia
  • Musik bagus, buatan komposer terkenal di industri game
  • Mode co-op seru
Minus
  • Sistem durabilitas senjata jadi beban
  • AI partner kurang kompeten
  • Variasi musuh minim

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan