Berbeda dari novel aslinya, Death on the Nile versi Game menghadirkan cerita yang diperluas dengan lapisan baru, rahasia tambahan, serta kejutan yang dirancang untuk mengejutkan bahkan penggemar setia.
Pemain akan mengendalikan dua tokoh utama, detektif legendaris Hercule Poirot dan detektif swasta Jane Royce, yang masing-masing menawarkan perspektif berbeda dalam penyelidikan. Alur cerita membawa pemain dari London, Mallorca, hingga New York, sebelum akhirnya berujung di Mesir, tepatnya Abu Simbel, tempat misteri besar harus dipecahkan.
Microids juga menghadirkan dua edisi khusus. Digital Deluxe Edition untuk PC mencakup Game penuh, soundtrack digital, serta artbook digital The Art of Death on the Nile. Sementara itu, Physical Limited Edition berisi Game penuh, artbook 48 halaman, pembatas buku eksklusif, dan soundtrack digital. Soundtrack orisinalnya juga dirilis secara terpisah di berbagai platform streaming musik.
Menariknya, Game ini menempatkan latar pada era 1970-an, masa penuh perubahan sosial dengan kebangkitan feminisme, gerakan hak sipil, hingga budaya pop yang meriah. Dari diskotek hingga mode celana cutbray, nuansa baru ini memberi warna segar pada kisah klasik.
Dengan sistem mindmap untuk menghubungkan petunjuk, fitur konfrontasi untuk menekan tersangka, serta profil karakter yang mendalam, Agatha Christie – Death on the Nile menawarkan pengalaman investigasi yang lebih interaktif dan modern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id