Ubisoft memiliki platform distribusi digital sendiri bernama Uplay tapi memang mereka tetap menggandeng platform lain. Keputusan untuk juga merilis Assassin's Creed Valhalla di Epic Games Store karena platform ini diklaim lebih memikiran nasib developer game.
Dikutip dari Gamespot, Ubisoft mengambill langkah ini sesuai dengan pandanganVP Partnership and Revenue Assassin's Creed Ubisoft, Chris Early sejak tahun lalu. Dia menilai Steam menerapkan sistem komisi atau bagi hasil yang tidak pro developer game di saat seperti ini.
Baca: Assassin;s Creed Valhalla Bersiap Akhir 2020
Kasus ini merupakan cerita lama antara Steam dan Epic Games Store sejak 2019 dan sama seperti pertikaian dengan Google. Epic Games Store menerapkan sistem komisi 88 persen pendapatan penjualan game diberikan kepada developer.
Steam diketahui menerapkan 70 persen pendapat penjualan diberikan kepada developer. Artinya, mereka mengambil untung 30 persen, lebih besar dari yang ditawarkan Epic Games Store.
Seri Assassin's Creed Valhalla akan menjadi salah satu franchise pertama dari Assassin's Creed yang tidak tersedia di Steam. Kedekatan Ubisoft dan memang sudah terlihat sejak tahun lalu ketika mereka merilis The Division 2 di Epic Games Store.
Pihak Steam belum merespon atas keputusan Ubisoft. Hal ini cukup penting mengingat game Assassin's Creed berpotensi meledak di pasar ditambah game tersebut disiapkan untuk hadir di PlayStation 5 dan Xbox Series X yang merupakan konsel generasi terbaru.
Baca: Epic Games Store Kirim Ultimatum ke Steam
Assassin's Creed Valhalla berltar era invasi Viking di kawasan kerajaan Inggris. Di sini pemain akan memainkan protagonis dari bangsa Viking. dan disediakan juga opsi untuk memiliki jenis kelamin karakter protagonis yang dimainkan.
Pemain dikisahkan akan memainkan karakter Viking bernama Eivor. Hal menarik lain di seri adalah di video trailer diperlihatkan karakter akan kembali menggunakan senjata khas ordo Assassin yaitu Hidden Blade. Senjata ini sempat absen digunakan pada seri Assassin's Creed Odyssey.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News