Insiden Keributan Dua Pro Player Dota 2.Medcom.id/Agapytus Edvaldo S
Insiden Keributan Dua Pro Player Dota 2.Medcom.id/Agapytus Edvaldo S

Drama Lagi, Ada Pertikaian 2 Pro Player Dota 2

Medcom • 08 Oktober 2024 18:05
Jakarta: Dota 2 telah menjadi salah satu permainan esports yang sangat terkenal di antara para penggemar game di seluruh dunia. Game bertipe MOBA yang dikembangkan oleh Valve ini sering kali menyuguhkan pertandingan yang penuh ketegangan, di mana para pemain bersaing untuk menghancurkan Ancient dari tim lawan dan meraih kemenangan. Atmosfer kompetitif yang ditawarkan Dota 2 menarik perhatian banyak pemain dan penonton, menjadikannya salah satu ajang yang paling ditunggu dalam dunia gaming.
 
Namun, bagaimana jika konflik yang biasanya terjadi di dalam permainan ini berlanjut ke dunia nyata dan berubah menjadi keributan fisik? dua pemain profesional Dota 2 terlibat dalam insiden pertikaian fisik saat sedang berlaga di sebuah turnamen. Apa yang sebenarnya terjadi dalam kejadian mengejutkan ini?

Dua Pro Player Dota 2 terlibat dalam perkelahian fisik di lobby sebuah hotel.

Insiden yang tidak menguntungkan ini berlangsung selama ajang kompetisi PGL Wallachia Season 2. Melalui akun resmi Twitter/X mereka, penyelenggara turnamen mengumumkan bahwa tim AVULUS telah dijatuhi hukuman tingkat 3 akibat pelanggaran saat bertanding melawan tim Falcons, yang mengakibatkan pengurangan waktu bonus draft mereka sebesar 110 detik.
 
Sanksi ini diberikan sebagai respons terhadap insiden fisik yang melibatkan Akbar “SoNNeikO” Butaev, pemain Carry dari tim AVULUS, dan Ammar “ATF” Al-Assaf, yang saat ini berperan sebagai Offlaner untuk tim Falcons.

Insiden tersebut berlangsung di lobi sebuah hotel di Bucharest, Romania. Awalnya, interaksi antara SoNNeikO dan ATF tampak akrab, di mana SoNNeikO terlihat merangkul ATF seolah-olah mereka berteman. Namun, situasi berubah secara drastis ketika SoNNeikO mengeluarkan ancaman kepada ATF untuk mengatakan sesuatu, yang kemudian memicu terjadinya pemukulan di hadapan para panitia dan tim-tim lain yang berada di lobi tersebut.
 
Setelah insiden tersebut terjadi, semua orang yang ada di lokasi segera berupaya memisahkan kedua pemain yang terlibat pertikaian itu. Tim Falcons, yang menyaksikan kejadian tersebut, segera mengajukan permohonan kepada penyelenggara turnamen untuk memberikan hukuman kepada SoNNeikO dan tim AVULUS sebagai respons terhadap tindakan yang terjadi.

Penyebab Terjadinya Pemukulan

Terungkap bahwa kedua pemain yang terlibat dalam insiden tersebut memiliki sejarah konflik yang cukup panjang, di mana beberapa bulan yang lalu, ATF pernah melontarkan kata-kata yang merendahkan kepada SoNNeikO dalam sebuah pertandingan publik dengan menyebutnya "Braindead." Hal ini menunjukkan bahwa ketegangan antara mereka bukanlah hal baru dan mungkin telah mengakar dalam interaksi mereka sebelumnya.
 
Merasa tidak puas dengan pernyataan ATF, SoNNeikO segera menghubungi akun media sosial pemain tersebut dan mengeluarkan ancaman bahwa jika mereka berpapasan lagi, ATF akan menerima tindakan kekerasan dari dirinya. Meskipun demikian, ATF tampaknya tidak terpengaruh dengan ancaman tersebut, sehingga ketika mereka akhirnya bertemu di hotel, ketegangan yang sudah ada pun berubah menjadi pertikaian fisik yang tak terhindarkan.
 
Setelah pertandingan antara kedua tim selesai, ATF pun mengambil langkah untuk memberikan klarifikasi serta menjelaskan pandangannya mengenai insiden yang terjadi, dan ia memposting pernyataan tersebut secara langsung melalui akun media sosial Twitter/X miliknya.
 
Kabar yang beredar saat ini tampaknya sejalan dengan penjelasan yang disampaikan oleh ATF, yang mengungkapkan bahwa insiden ini bermula sekitar tiga bulan yang lalu saat ia bermain di mode Ranked dan berhadapan dengan SoNNeikO. Dalam pertandingan tersebut, ATF mengakui bahwa ia sempat melakukan "trash talk" dengan menyebut SoNNeikO sebagai "braindead," yang kemudian memicu pertikaian verbal di platform Twitter. Konflik ini terus berlanjut hingga akhirnya ia dihampiri oleh pemain Carry dari AVULUS tersebut.
 
SoNNeikO, yang sebelumnya merupakan pemain didikan Puppey di NAVI, kemudian mulai mengeluarkan ancaman untuk memukul ATF, namun ATF justru merespons dengan santai dan meminta, “tolong pukul aku.” Di akhir pernyataannya, ATF menyatakan bahwa kemungkinan besar tindakan SoNNeikO dipicu oleh rasa frustrasi karena tidak mampu mengalahkannya dalam pertandingan.
 
Falcons pun merilis sebuah pernyataan resmi mengenai situasi ini, menyatakan kekecewaan mereka terhadap keputusan terkait hukuman Draft Penalti yang dinilai tidak cukup berat. Mereka berharap akan ada tindakan yang lebih tegas. Saat ini, tim tersebut sedang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan partisipasi mereka dalam event Dota 2 yang berlangsung di Romania. 
 
Sementara itu, tim AVULUS masih belum memberikan tanggapan resmi mengenai insiden pertikaian ini, dan kedua pemain profesional Dota 2 yang terlibat dalam baku hantam tersebut juga belum mencapai kesepakatan untuk berdamai setelah kejadian tersebut.
(Agapytus Edvaldo Sugiharto)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan