Game bisa dijadikan sarana bersosialisasi dengan anak (foto ilustrasi: shortpause.com)
Game bisa dijadikan sarana bersosialisasi dengan anak (foto ilustrasi: shortpause.com)

Survei: Sebagian Besar Orangtua Paham Rating Game

Riandanu Madi Utomo • 09 Mei 2016 17:15
medcom.id: Konten dalam video game memang tidak selalu ditujukan untuk anak-anak. Berkembangnya konten hiburan digital saat ini juga membuat berbagai konten dewasa di dalam video game semakin banyak ditemukan.
 
Namun, seberapa banyak game dengan rating dewasa yang beredar di pasaran? Menurut data dari Entertainment Software Association (ESA), sebagian besar game yang dirilis di tahun 2015 justru merupakan game dengan rating Everyone, yang berarti dapat dimainkan oleh semua umur. 
 
Data tersebut diambil dari jumlah game yang terdaftar menggunakan rating ESRB, salah satu standar rating dunia untuk game. Dalam pemaparannya, ESA menuliskan bahwa 37 persen game yang dirilis di tahun 2015 menggunakan rating ESRB adalah game dengan rating "E" atau everyone.

Sementara game yang mengandung unsur kekerasan eksplisit bahkan pornografi, yaitu game dengan rating "M" atau mature adalah yang paling sedikit dirilis, dengan persentase 11 persen saja.
 
Survei: Sebagian Besar Orangtua Paham Rating Game
 
Lalu apakah rating telah digubris oleh orangtua? Lembar fakta ESA terbaru juga mengatakan bila 86 persen orangtua di dunia telah mengetahui sistem rating ESRB, 97 persen di antaranya bahkan percaya terhadap akurasi rating tersebut.
 
Selain itu, tingkat kontrol orangtua terhadap anaknya yang bermain game juga telah sangat tinggi. Data dari ESA mengatakan bahwa 93 persen orangtua telah melakukan kontrol terhadap apa yang anak mereka mainkan. Justru pembatasan orangtua terhadap jam bermain video game bagi anaknya lebih ketat ketimbang pembatasan jam menonton film dan televisi.
 
Survei: Sebagian Besar Orangtua Paham Rating Game
 
Kontrol orangtua ternyata juga diperlihatkan saat anak mereka membeli anatu menyewa game. Data ESA secara global mengatakan bila 91 persen orangtua hadir saat anaknya membeli game. Selain itu, 95 persen orangtua telah memperhatikan game yang dimainkan oleh anaknya.
 
Game juga bukan sekedar hiburan untuk pribadi atau untuk anak-anak saja. Sebagian besar orangtua justru menggunakan game sebagai sarana komunikasi dan pendekatan dengan anaknya. Data ESA menunjukkan bila salah satu alasan tertinggi mengapa orangtua memilih bermain game bersama anaknya adalah karena bisa dijadikan sara bersosialisasi agar lebih dekat dengan anaknya.
 
Survei: Sebagian Besar Orangtua Paham Rating Game
 
ESRB atau Entertainment Software Rating Board merupakan organisasi non-profit yang mencetuskan berbagai regulasi dan aturan mengenai penggunaan video game serta aplikasi.
 
Tujuan utamanya adalah agar orang tua memiliki gambaran mengenai konten yang terdapat di dalam game maupun aplikasi sehingga bisa memastikan konten yang tepat untuk anaknya. ESRB sendiri telah berdiri sejak tahun 1994 dan merupakan bagian dari International Age Rating Coalition (IARC).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan