Call of Duty: Black Ops III
Call of Duty: Black Ops III

Review Game

Call of Duty: Black Ops III, Futuristik dan Kompetitif

Mohammad Mamduh • 18 Mei 2016 14:39
medcom.id, Jakarta: Call of Duty termasuk franchise game yang rutin hadir setiap tahun. Pada tahun 2016 ini, pihak publisher Activision memastikan seri terbarunya rilis menjelang akhir tahun. Sambil menunggu seri terbarunya, Metrotvnews.com akan mengulas secaras mendalam seri terakhir yang diluncurkan tahun lalu, Call of Duty: Black Ops III.
 
Game besutan Treyarch ini mengambil tema futuristik yang masih mengaitkan bumi sebagai latar tempatnya. Namun, terdapat perbedaan yang cukup jauh dengan seri keduanya. Apa saja perbedaan tersebut?
 
Call of Duty: Black Ops III, Futuristik dan Kompetitif

Sebagai informasi, saat ini ada 3 studio game di bawah Activision yang menggarap franchise Call of Duty. Treyarch kebagian menggarap seri Call of Duty: Black Ops, yang sudah memasuki seri ketiga. Call of Duty: Black Ops III mengambil latar tahun 2065, 40 tahun setelah peristiwa yang terjadi pada Black Ops II. Masa depan yang penuh dengan teknologi mutakhir justru membawa bumi menuju kehancuran. Perang skala global yang timbul dibarengi dengan perubahan iklim yang ekstrem.
 
Dari aspek militer, kemajuan drone membuat banyak negara berfokus menciptakan sistem pertahanan yang lebih canggih, termasuk robot yang perlahan-lahan mengganti peran manusia di medan pertempuran. Namun, sebagian pihak tidak setuju dengan peran robot, dan menciptakan gabungan manusia dan robot alias cyborg.
 
Latar kisah dengan teknologi futuristik dalam Call of Duty: Black Ops III masih terbilang masuk akal dan sangat seru, jika mengacu pada cerita fantasi dengan tema yang sama. Peran robot yang mulai mendominasi dan munculnya cyborg menandakan bahwa manusia bisa menjangkau dunia yang lebih luas. Perlu diketahui, cyborg pada Call of Duty: Black Ops III bisa menghubungkan dirinya dengan internet, dan mengakses semua program yang ada berkat sistem terbaru yang universal. Permasalahannya adalah manusia juga menciptakan keceradasan buatan (AI) yang perlahan-lahan memiliki keinginan dan pemikiran sendiri.
 
Call of Duty: Black Ops III, Futuristik dan Kompetitif
 
Setelah cerita, saatnya menjelaskan gameplay Call of Duty: Black Ops III yang mengusung genre FPS. Call of Duty: Black Ops III tetap menekankan pada pertempuran intensif dan tidak akan membuat pemainnya mengalihkan pandangan sedikitpun dari layar permainan. Sudah menjadi ciri khas Call of Duty, gameplay yang berpadu dengan cerita menarik, terlepas dari latar waktu yang digunakan.
 
Berhubung masa depan, Anda sebagai salah satu prajurit memiliki kemampuan khusus yang tidak biasa. Berlari dan melompat adalah 2 gerakan yang lazim selain menembak, tetapi dalam game ini Anda juga bisa berlari di tembok, melompat lebih tinggi, dan melumpuhkan lawan tanpa menembak.
 
Call of Duty: Black Ops III, Futuristik dan Kompetitif
 
Dengan Cyber Cores yang terpasang di dalam otak, gamer Call of Duty: Black Ops III bisa menggunakan kemampuan khusus untuk menghadapi pasukan lawan. Saya bisa mengibaratkannya dengan kekuatan sihir pada game role-playing. Bedanya, kekuatan khusus ini tercipta dari teknologi, dan Cyber Cores memungkinkan pemain menghantam lawan lebih cepat ketimbang menembakkan senjata. Contoh mudahnya adalah Adaptive Immolation yang membuat lawan terbakar seketika, atau Protocol Override yang bisa mengendalikan turret dan robot musuh.
 
Call of Duty: Black Ops III, Futuristik dan Kompetitif
 
Kustomisasi senjata Call of Duty: Black Ops III cukup luas, dan ini berlaku untuk mode campaign maupun multiplayer. Bukan cuma desain, kustomisasi juga bisa meningkatkan peforma senjata secara keseluruhan, misalnya tingkat akurasi dan daya rusak.
 
Namun, pengguna harus memiliki level senjata yang cukup untuk membuka seluruh aksesori senjata. Selain rifle atau submachine gun, ada juga pelontar granat yang menggantikan pistol. Ada juga beberapa senjata spesial dengan daya sangat besar, dan hanya muncul dalam misi tertentu.
 
Call of Duty: Black Ops III, Futuristik dan Kompetitif
 
 
Mode multiplayer yang sangat kompetitif adalah keunggulan berikutnya Call of Duty Black Ops III. Bukan hanya soal mencari teman satu tim secara online, pemain juga harus menentukan kelas karakter karena memiliki kemampuan spesial masing-masing. Gerakan pemain yang jauh lebih fleksibel dibanding Counter Strike memungkinkan teknik infiltrasi yang lebih dinamis.
 
Anda tidak bisa berjaga dan menjaga sudut serangan yang pasti. Bisa saja lawan Anda menyerang dari sisi atas dengan berlari di dinding. Selain itu, pilihan jenis pertempuran juga sangat beragam, tak lupa dengan mode zombie yang menggunakan latar era tahun 70-an.
 

Kesimpulan
 
Call of Duty Black Ops III adalah game FPS yang nyaris sempurna. Treyarch berhasil menyajikan cerita singleplayer berkualitas khas Call of Duty, ditambah gameplay yang sangat apik dan mode multiplayer yang sangat kompetitif. Bagi saya, kekurangannya cuma satu, yaitu pergerakkan karakter yang sedikit tiak lincah saat bergerak dari posisi diam. Selain itu, game ini memiliki jam bermain yang lebih panjang, mengingat pihak developer rajin menambahkan konten berupa item dan map.
 
 

Platform: PC, Xbox 360, Xbox One, PlayStation 3, PlayStation 4
Developer: Treyarch
Publisher: Activision
Tanggal Rilis: 6 November 2015
Jenis: FPS
Situs Resmi: https://www.callofduty.com/blackops3
 

Call of Duty: Black Ops III

 

9,7

  • Tema futuristik yang seru
  • Kustomisasi senjata
  • Mode multiplayer sangat kompetitif
  • Pergerakkan karakter kurang lincah

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan