Kabar terbaru menyebutkan bahwa Ubisoft telah menutup sejumlah studio game yang bernaung dan melakukan PHK sekitar 185 karyawan. Langkah ini disebut untuk membuat kondisi finansial mereka kembali sehat.
Studio cabang Ubisoft di Inggris, Swedia, dan Jerman dilaporkan telah dibubarkan. Pihak Ubisoft menyatakan ini adalah restrukturisasi untuk mengurangi beban biaya jangka panjang.
“Sebagai bagian dari usaha untuk memprioritaskan proyek lain, dan mengurangi biaya untuk menjamin stabilitas jangka panjang Ubisoft, kami mengumumkan langkah restrukturisasi yang terukur di Ubisoft Dusseldorf, Ubisoft Stockholm, dan Ubisoft Reflections/Leamington (Inggris),” jawab pihak Ubisoft, dikutip dari situs Eurogamer.
“Sayangnya, hal ini berdampak kepada 185 karyawan. Kami sangat berterima kasih atas kontribusi dan akan berkomitmen memberikan dukungan selama proses transisi,” tambahnya.
Ubisoft Leamington adalah salah satu studio veteran, di tahun 2002 studio ini dikenal sebagai FreeStyleGames yang berisikan mantan developer game di studio Rare dan Codemaster. Saat bernaung di bawah Ubisoft, mereka diperbantukan menggarap Tom Clancy’s The Division, star Wars Outlaws, Skull and Bones, dan Far Cry 5.
Studio ini diakuisisi oleh Ubisoft pada tahun 2017 dari tangan Activision. Mereka kemudian mengerjakan game franchise Guitar Hero dan Call of Duty. Studio Ubisoft Dusseldorf juga sama-sama berjasa, mereka mengerjakan franchise game Anno dan The Settlers.
Ubisoft Stockholm juga punya peran penting, studio ini dipercaya menggarap game Avatar: Frontiers of Pandora. Masalah Ubisoft tampaknya di tahun 2025 masih belum selesai, mereka kini tengah mempersiapkan game Assassin’s Creed Shadows yang peluncurannya telah mundur dua kali dan akan rilis di bulan Maret mendatang.
Sebelumnya Ubisoft juga sudah beberapa kali melakukan PHK karyawan, di tahun 2022 dan akhir 2024. Di sisi lain banyak game Ubisoft yang kurang sukses besar bahkan beberapa game ditutup dengan usia baru setahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News