Hades II
Hades II

Review Game

Hades II, Sekuel Ambisius Lewati Batas Neraka dan Waktu

Mohamad Mamduh • 12 Desember 2025 22:18
Jakarta: Jika Hades pertama adalah drama keluarga tentang seorang putra yang mencoba kabur dari rumah, Hades II, sekuel dari Supergiant Games yang dirilis tahun ini, adalah epik perang tentang seorang putri yang mencoba menerobos masuk. Ulasan game kali ini akan membahas lebih jauh mengenai salah satu game yang masuk nominasi The Game Awards 2025. 
 
Dalam Hades II, kita bermain sebagai Melinoe, Putri Dunia Bawah dan adik dari Zagreus dari seri sebelumnya. Berbeda dengan kakaknya yang santai dan humoris, Melinoe adalah karakter yang serius, terlatih, dan memikul beban berat. Premis ceritanya jauh lebih berat.
 
Hades II, Sekuel Ambisius Lewati Batas Neraka dan Waktu

Chronos, Titan Waktu dan kakek dari para dewa Olympian, telah bangkit kembali, menawan Hades, Persephone, dan Zagreus, serta mengambil alih House of Hades. Melinoe, yang dibesarkan dalam persembunyian oleh dewi sihir Hecate, memiliki satu tujuan tunggal: Mengalahkan Waktu.  
 
Pergeseran narasi ini sangat terasa. Dialognya lebih berat, mencerminkan keputusasaan perang yang sedang berlangsung. Interaksi Melinoe dengan para dewa Olympian—seperti Zeus yang lebih pragmatis atau Nemesis yang kompetitif—menambah kedalaman emosional yang melampaui pendahulunya. Meskipun demikian, humor khas Supergiant masih hadir melalui karakter seperti Dora, hantu sarkastik yang menghuni tenda Melinoe.  
 
Hades II, Sekuel Ambisius Lewati Batas Neraka dan Waktu
 
Perubahan paling radikal dalam Hades II terletak pada mekanisme pertarungannya. Supergiant tidak sekadar menyalin sistem hack-and-slash Zagreus. Sebagai gantinya, mereka memperkenalkan sistem Magick (Mana) dan Omega Moves.
 
Di samping bar kesehatan, Melinoe memiliki bar Magick yang digunakan untuk mengaktifkan serangan Omega—versi charged yang kuat dari Serangan, Spesial, dan Cast. Mekanisme ini mengubah ritme permainan secara fundamental.
 
Jika Zagreus mengandalkan refleks cepat dan dash-spamming, Melinoe menuntut pendekatan yang lebih taktis dan penuh perhitungan. Pemain harus pintar-pintar memposisikan diri untuk melakukan channeling serangan Omega sambil menghindari musuh, menjadikan pertempuran terasa lebih metodis namun tetap brutal.  
 
Hades II, Sekuel Ambisius Lewati Batas Neraka dan Waktu
 
Sistem pergerakan juga dirombak. Dash ganda Zagreus digantikan oleh satu Dash yang berlanjut menjadi Sprint jika tombol ditahan. Meskipun ini memungkinkan navigasi area luas dengan cepat, beberapa pemain veteran mungkin merasa transisi ini sedikit kurang responsif atau "berat" dibandingkan game pertama, terutama saat mencoba menghindari serangan proyektil yang cepat.  
 
Gudang senjata Melinoe, yang disebut Nocturnal Arms, menawarkan variasi gaya bermain yang luar biasa. Mulai dari Witch’s Staff yang seimbang untuk jarak menengah, Sister Blades untuk serangan melee super cepat, hingga Moonstone Axe yang berat namun mematikan.
 
Setiap senjata memiliki Aspek yang mengubah cara kerjanya secara drastis. Misalnya, Aspect of Pan pada Sister Blades memungkinkan pemain menembakkan pisau pelacak yang sangat efektif, menjadikannya salah satu build favorit di komunitas.  
 
Hades II, Sekuel Ambisius Lewati Batas Neraka dan Waktu
 
Sistem Boon (berkah dewa) kembali dengan wajah-wajah baru seperti Hestia (api/scorch), Hephaestus (ledakan vulkanik), dan Apollo (cahaya/daze), serta sistem sinergi "Duo Boons" yang lebih kreatif. Kompleksitas build di Hades II terasa lebih dalam, memberikan kebebasan eksperimen yang hampir tak terbatas bagi pemain.  
 
Secara visual, Hades II adalah sebuah pencapaian artistik. Game ini membawa gaya visual yang lebih berani dengan sentuhan impresionis, menggunakan warna-warna neon yang kontras dengan kegelapan dunia bawah. Desain karakter, mulai dari Melinoe dengan lengan spektralnya hingga Hecate yang misterius, sangat memukau.  
 
Hades II, Sekuel Ambisius Lewati Batas Neraka dan Waktu
 
Salah satu fitur paling ambisius adalah adanya dua rute perjalanan yang terpisah: rute tradisional ke kedalaman Underworld (Tartarus) dan rute baru mendaki ke Surface (Permukaan) menuju Olympus. Rute permukaan memperkenalkan bioma baru seperti Kota Ephyra yang hancur dan Kapal Perang di Rift of Thessaly, menggandakan variasi lingkungan dibandingkan game pertama.  
 
Satu kekurangan yang terasa pada aspek visual ini adalah banyaknya efek partikel dari serangan Omega dan musuh, membuat layar sering kali menjadi terlalu ramai. Ini agak menyulitkan pemain melacak posisi karakter atau proyektil musuh, terutama pada layar kecil seperti mode handheld.  
 
Meneruskan seri pertamanya, soundtrack Hades II berevolusi dari rock cadas menjadi campuran yang lebih eksperimental dan gelap, sesuai dengan tema penyihir dan waktu. Lagu bos Scylla & The Sirens layak disorot. Musik latar berubah menjadi konser rock lengkap dengan vokal yang menyatu dengan gameplay, menciptakan pengalaman audio-visual yang tak terlupakan. 
 
Hades II, Sekuel Ambisius Lewati Batas Neraka dan Waktu
 
 
Kesimpulan
Hades II adalah sekuel yang berani mengambil risiko dengan merombak sistem yang sudah dicintai demi menawarkan sesuatu yang segar. Meskipun ada beberapa gesekan dalam sistem progresi dan keseimbangan visual, pencapaian naratif dan mekanis game ini tak terbantahkan.
 
Bagi penggemar roguelike dan mitologi Yunani, Hades II adalah karya wajib yang akan menyita ratusan jam waktu. Ironis, mengingat musuh utamanya adalah Waktu itu sendiri.
 
 
9.8
Hades II
Plus
  • Konten lebih masih
  • Sistem Magick dan Omega Moves
  • Mode repetitif tapi tidak bisa membosankan
  • Visual keren
  • Sountrack makin bagus
Minus
  • Beberapa efek visual terlalu ramai

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan