Studio Blue kini menjadi fasilitas Dolby Atmos Gaming Sound Studio pertama di kawasan Asia Tenggara yang dilengkapi 11 unit Neumann KH 80 DSP dan subwoofer KH 810. Kombinasi sistem ini menghadirkan kejernihan serta ketepatan suara yang diperlukan dalam proses desain audio modern.
Ketika Ubisoft Singapura menata ulang fasilitas audionya, ambisinya adalah menciptakan ruang kerja future-proof di mana suara menjadi bagian integral dari storytelling dalam game.
Proyek ini dimulai sejak 2019, namun sempat tertunda akibat pandemi. Setelah berpindah ke ruang kantor baru pada 2022, tim audio memanfaatkan momentum tersebut untuk merancang ulang studio.
Kini, Studio Blue bertransformasi dari setup 5.1 menjadi konfigurasi Dolby Atmos 7.1.4, dirancang khusus untuk mixing dan produksi aset audio imersif.
“Seiring dengan perkembangan teknologi audio dan industri game, kami selalu mencari cara untuk memperkaya lanskap suara agar para pemain dapat menikmati pengalaman audio imersif terbaik,” ungkap Nicolas Ow, Associate Lead Audio Designer di Ubisoft Singapura.
“Peralihan dari 5.1 ke Dolby Atmos terasa seperti langkah alami berikutnya, berkat workflow berbasis objek 3D-nya yang memungkinkan game kami dinikmati sebagaimana mestinya oleh audiens seluas mungkin,” katanya.
Studio ini dibangun bekerja sama dengan Broadcast Communications International dan Dolby Singapore. Pemilihan Neumann KH 80 DSP menjadi langkah penting untuk mencapai hasil audio yang konsisten dan akurat.
“Kami memilih Neumann karena karakter suaranya dan konsistensi kualitas audio di seluruh jajaran monitor KH. Ukuran yang lebih besar tidak selalu berarti lebih baik karena keseimbangan lebih penting bagi kami, terutama saat menangani mixing berbasis objek 3D pada lingkungan suara surround multi-speaker dan Dolby Atmos,” tutur Erik-Jon Evangelista, Audio Director Ubisoft Singapura.
“Bagi kami, yang lebih penting untuk terdengar konsisten di banyak sistem daripada hanya terdengar luar biasa di satu sistem saja,” tambahnya.
Audio Sebagai Inti Pengalaman Imersif
Ubisoft Singapura menilai bahwa audio memainkan peran penting dalam menciptakan kedalaman emosional dalam game. Sistem Dolby Atmos yang digunakan memungkinkan tim audio memposisikan suara secara presisi dalam ruang tiga dimensi, membantu pemain mengenali arah sumber suara dengan akurat.“Sama seperti film, game adalah tentang escapism. Orang-orang memainkannya untuk sejenak melepas diri dari dunia nyata, dan inti dari pengalaman itu terletak pada sensasi imersif,” ujar Nicolas.
“Audio-lah yang membuat game horor terasa menakutkan, yang membuat jalanan sepi terasa hidup, dan yang memperkuat setiap aksi di layar. Pada tingkat terbaiknya, audio memperkuat suasana, ketegangan, atau emosi tanpa menarik perhatian pada dirinya sendiri,” timpal Erik.
Selama 17 tahun terakhir, Ubisoft Singapura berkembang dari kurang dari 100 menjadi hampir 500 karyawan, dengan tim audio yang kini beranggotakan 12 orang dan memiliki tiga studio terpisah: Studio Red (rekaman), Studio Black (siaran langsung), dan Studio Blue (mixing Dolby Atmos).
“Menjadi bagian dari pertumbuhan ini dan menempatkan Singapura di peta industri game global adalah sumber kebanggaan,” kata Erik. “Kami berkomitmen untuk menjaga studio ini tetap berada di garis terdepan pengembangan game di Asia Tenggara dan terus mendorong batas-batas storytelling yang imersif,” ucapnya.
Georg Neumann GmbH (Neumann.Berlin) adalah produsen peralatan audio profesional yang dikenal lewat mikrofon legendaris seperti U 47, M 49, U 67, dan U 87. Sejak 2010, Neumann memperluas portofolionya ke pasar monitor studio, dan kini menjadi bagian dari Sennheiser Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id