Hanke berkata, fitur trading adalah "prioritas utama kami". Namun, Forbes merasa, fitur trading pada Pokemon Go justru akan memberi lebih banyak dampak negatif dari efek positif.
Fitur trading dapat diimplementasikan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem daftar teman. Jadi, Anda hanya bisa saling bertukar Pokemon dengan pemain lain yang menjadi teman Anda, meski dia berada jauh dari tempat Anda tinggal.
Sayangnya, metode seperti ini dapat mendorong munculnya black market alias pasar gelap. Pemain dapat menyalahgunakan fitur trading untuk melakukan jual-beli Pokemon, baik dengan saling barter Pokemon atau dengan menggunakan uang asli.
Untuk mencegah munculnya pasar gelap, Niantic dapat membatasi fitur trading sehingga pemain hanya dapat saling bertukar Pokemon dengan pemain lain yang mereka temui di dunia nyata. Secara teori, model pertukaran ini akan memaksa pemain Pokemon Go untuk saling bertukar Pokemon hanya dengan orang yang mereka kenal.
Pada kenyataannya, dengan model trading seperti ini, pasar gelap tetap dapat muncul. Dan karena pemain harus menemui penjual di dunia nyata, hal ini justru dapat membahayakan para pemain Pokemon Go, terutama anak-anak. Jika muncul pasar gelap untuk memperjualbelikan Pokemon, hal ini dapat menarik perhatian orang-orang yang bermaksud buruk, seperti penipu dan kriminal.
Satu dampak buruk lain dari fitur trading adalah ia akan memudahkan pemain untuk mengumpulkan semua Pokemon yang ada, yang merupakan tujuan utama dari Pokemon Go.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News