Kini giliran EA (Electronic Arts) yang mengembangkan teknologi kecerdasan buaatan yang juga diuji coba lewat pertandingan di game Battlefield 1. Dikutip dari GameSpot, EA telah mengembangkan divisi pengembangan teknologi AI deep learning bernama Search for Extraordinary Experiences Division (SEED).
Pertama kali dipamerkan dalam ajang Game Developer Conference (GDC) 2018 yang sedang berlangsung, teknologi AI yang EA beri nama sebagai 'agents' dilatih untuk menjadi pintar dengan lewat pertandingan Battlefield 1 yang seluruh pemainnya adalah agents AI buatan EA.
"Semua pemain di dalamnya dikendalikan hanya oleh satu teknologi neural netwok yang lambat laun lewat proses trial and error teknologi AI tersebut mulai mampu mengendalikan permainan dan menyajikan permainan seperti manusia," ungkap pihak EA.
EA menambahkan bahwa agents AI buatannya juga terlatih mengatur strategi dengan mempertimbangan kondisi darah atau health dan amunisi sepanjang permainan. Dalam video tersebut diperlihatkan EA menaruh menyebar kotak di titik tertentu arena permainan Battlefield 1.
Kotak hijau memiliki efek untuk menambah darah atau health karakter pemain di dalam game dan kotak berwarna kuning untuk menambah amunisi. Terlihat di video bahwa karakter yang digerakan teknologi AI tersebut tidak akan langsung mengambil kotak tersebut sebelum memastikan tidak ada musuh disekitarnya.
Meskipun dalam beberapa kesempatan ditemukan teknologi AI tersebut sempat bermasalah dengan membuat pemain di dalam game berlari berputar-putar. Ini adalah awal dari teknologi pengembangan game yang lebih baik.
Seperti yang diketahui bahwa EA akan menampilkan seri terbaru dari franchise Battlefield yang kabarnya akan berlatar kisah Perang Dunia II dalam ajang E3 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News