Sword of Justice menghadirkan dunia terbuka yang terinspirasi dari Dinasti Song Utara abad ke-12. Pemain bebas menentukan jalan hidup karakternya: menjadi pendekar tangguh, petualang pemberani, pengrajin, hingga profesi santai seperti petani, nelayan, atau seniman kaligrafi. NetEase menekankan bahwa setiap pemain bisa membangun legenda mereka sendiri di dunia fantasi bergaya Timur ini.
Menjelang peluncuran, NetEase kembali membuka event Cloud Face Edit. Fitur ini memungkinkan pemain merancang karakter impian hanya dengan perintah teks atau gambar. Lebih dari 300 parameter kustomisasi tersedia, mulai dari kontur wajah, riasan, bentuk tubuh, hingga detail realistis seperti ekspresi mikro dan iris mata. Hasil desain dapat disimpan dan digunakan saat game resmi dirilis.
Berbeda dengan banyak MMORPG lain, Sword of Justice menegaskan diri sebagai Free-to-Play tanpa mekanisme Pay-to-Win. Progres karakter sepenuhnya ditentukan oleh keterampilan bermain, bukan uang. Sistem Converging Path memastikan semua pemain—baik kasual maupun kompetitif—mendapatkan hadiah utama yang sama. Selain itu, ada reset musiman dan batas atribut ketat untuk menjaga keseimbangan permainan.
Salah satu daya tarik utama adalah dunia yang dinamis. NPC dalam game ini dibekali kecerdasan buatan yang membuat mereka memiliki kepribadian dan memori unik. Mereka mampu mengingat interaksi sebelumnya dan merespons secara realistis, sehingga dunia terasa hidup dan tidak monoton.
Selain eksplorasi dan pertarungan, Sword of Justice juga menawarkan sisi sosial yang kuat. Pemain bisa membentuk guild, menjalin persaudaraan, menjadi mentor, bahkan membangun hubungan romantis. Lebih dari 100 jam konten cerita single-player juga disiapkan, lengkap dengan karakter pendukung yang memperkaya narasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id