Saya bukan salah satu penggemarnya. Namun, dulu saya sempat memainkan game serupa yang bernama DOTA. Di perangkat mobile, salah satu game MOBA yang sedang populer adalah Arena of Valor (AOV) yang dirilis oleh perusahaan raksasa teknologi Tiongkok yakni Tencent. Pasar Indonesia sendiri berada di bawah payung Garena.
Meskipun saya bukan penggemar game bergenre MOBA, ketenaran AOV membuat saya penasaran. Berbekal sedikit memori dan pengalaman saya bermain DOTA di warnet dahulu, maka saya pun mengunduh game ini di smartphone.

Masuk ke dalam game Arena of Valor, saya disuguhkan oleh tampilan hero yang tengah bertarung sembari menunggu loading game berjalan. Hal yang menarik di sini adalah adanya karakter Superman dan Wonder Woman. Masuk ke halaman menu permainan, saya menemukan gambar karakter Joker bahkan di dalam pengumuman yang diterima pada awal kali masuk ke aplikasi Arena of Valor ada juga karakter Batman.
Jujur, bagi saya, karakter tersebut sedikit aneh, sebab game MOBA yang selama ini saya ketahui mengusung latar belakang cerita sebuah dunia kerajaan dan monster yang berisi beragam jenis karakter dari berbagai spesies tidak hanya manusia, bukan superhero masa kini.
Hal ini mungkin tidak menggangu banyak pemain AoV. Saya memahami mungkin hal tersebut merupakan bagian dari AOV supaya bisa menarik perhatian pemain mengingat karakter jagoan tersebut sedang populer di layar lebar belakangan ini.
Masuk ke menu pertandingan. saya disajikan pilihan untuk bermain menggunakan jalan cerita dan melawan musuh yang dikendalikan oleh game atau dikenal dengan istilah bot. Pilihan lainnya adalah pertandingan melawan pemain lain yang juga sedangg online, fitur ini yang membuat orang ketagihan memainkan AoV.
Gameplay yang diusung rupanya tidak berbeda dengan DOTA 2 yang dahulu saya mainkan di komputer warnet. Jadi Anda akan bermain 5 vs 5 pemain yang harus menghancurkan basis lawan satau sama lain, tim yang lebih dulu bisa menghancurkan basis lawan muncul sebagi tim pemenang.

Pemain menggunakan satu hero yang punya gaya serangan dan skill yang berbeda-beda jadi dalam satu tim harus dipertimbangkan karakter yang dipergunakan sehingga menghasilkan strategi yang jitu. Saat menyerang pemain akan selalu dibantu oleh bot menempuh 3 jalur pertempuran atau yang disebut lane. Desain jalur dan medan pertempuran pun masih sama seperti game DotA.
Dalam perjalanan, akan ada menara yang bisa menyerang secara otomatis dan harus dihancurkan oleh pemain hingga sampai ke basis lawan. Di medan pertempuran ada beberapa monster atau yang disebuut creep untuk membantu Anda meningkatkan lawan.
Sayangnya ada beberapa pemain dalam pertandingan yang AFK atau diam tidak ikut bergerak, sehingga menyebabkan tim pemain tersebut menjalani pertandingan yang tidak seimbang.
Gameplay ini tidak mengizinkan pemain tersebut dikeluarkan dari game dan menggantinya dengan pemain lain. Alhasil tim yang berisi pemain AFK biasanya kalah dalam pertandingan, saya pun kesal ketika mengalaminya.
Anda juga bisa membentuk sebuah guild yang akan memberikan keuntungan kepada ketika anda bertanding bersama. AoV juga menyediakan beraggaam quest atau misi yang dibanjiri beragam hadiah menarik.
Jadi, konsep game MOBA dari DOTA benar-benar dicaplok ke dalam game ini, dan sejujurnya hampir semua game MOBA melakukannya. Sebab itulah format gameplay MOBA.
Lantas saya yang bukan penggemar game MOBA justru menyukainya. Ada beberapa alasan yang melatar belakanginya, pertama game ini bisa terhubung dengan pemain lain lebih mudah. Dahulu, ketika bermain DOTA saya lebih sering bermain bersama teman secara LAN di satu warnet yang sama.
Alasan kedua adalah cara meracik senjata untuk meningkatkan serangan hero selama permainan. Jika di game DOTA 2 Anda harus paham perpaduan racikan dan membeli bahannya secara manual, maka di AOV pemain cukup mengumpulkan uang hasil dari mengalahkan musuh.
Nanti akan muncul notifikasi otomatis untuk pemain meningkatkan senjata yang mereka gunakan. Tingkatan upgrade senjata tersebut sudah ada template susunannya yang bisa Anda ganti sebelum pertandingan.
Hal tersebut tentu saja sangat mendukung format game MOBA yang diimplementasikan pada perangkat smartphone atau tablet, yakni antarmuka dan gameplay harus seringkas mungkin pada layar perangkat yang tidak sebesar layar komputer.

Alasan ketiga adalah sistem komunikasi antar pemain yang mudah. Jadi pengguna tidak haruus mengetikkan setiap pesan untuk berkomunikasi. Pada gameplay tersedia template teks komunikasi yang bisa anda pilih dengan mudah. Selain itu Anda bisa berkomunikasi langsung lewat mikrofon dan speaker smartphone.
Ini penting, sebab seperti kita ketahui tidak semua pemain mengerti etika perrmainan, seperti dilarang berkata kasar selama permainan. Jadi Anda bisa memilih bermain dengan fokus dan tenang.
Alasan keempat adalah AoV berhasil memadukan game bergenre MOBA dengan fitur media sosial yang ada pada game mobille pada umumnya sehingga game ini bisa menarik minat pemain baru yang dipastikan dahulu tidak banyak mengetahui tentang genre game MOBA.
Kesimpulan
Arena of Valor berhasil membawa format game MOBA dari perangkat komputer ke smartphone dan tablet sehingga bisa dimainkan siapa saja.
Untuk grafis sebuah game mobile, Arena of Valor mampu menyuguhkan gambar yang cukup detil dan memanjakan mata. Game ini pun tidak rewel ketika koneksi internet tidak full bar, game masih bisa berjalan lancar.
Sayangnya, pemain tidak bisa keluar atau masuk game secara bebas atau setidaknya menerima konsekuensi atas tindakannya. Alhasil banyak pemain yang AFK bahkan keluar di tengah pertandingan sehingga membuat salah satu tim pemain menjalani pertandingan tim yang tidak seimbang.
Platform: Android, iOS
Developer: Tencent Games
Jenis: MOBA
Ukuran: 300MB
Arena of Valor
8
- Gameplay mudah dimengerti
- Sistem komunikasi antar pemain yang mudah selama pertandingan
- Tidak mudah disconnect dalam kualitas koneksi internet yang kurang bagus
- Tidak ada konsekuensi serius bagi pemain yang AFK atau keluar di tengah pertandingan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id