Tentu saja aplikasi yang gratis biasanya rentan terhadap serangan siber atau keamanannya tidak bisa dijamin. Contohnya, emulator Android terkenal bernama NoxPlayer yang dilaporkan banyak dimanfaatkan oleh hacker.
Dikutip dari situs ZDnet, sekelompok hacker tidak dikenal disebut sudah membobol infrastruktur server emulator Android dari NoxPlayer dan menyusupi malware ke dalamnya. Korbannya dilaporkan paling banyak berada dari kawasan Asia.
Kasus malware ini pertama kali dilaporkan oleh perusahaan keamanan siber dan antivirus ESET pada 25 Januari 2021. Sejauh ini sejumlah negara pengguna yang terdeteksi menjadi korban adalah kawasan Taiwan, Hong Kong, dan Sri Lanka.
"Ada tiga keluarga malware yang didistribusikan untuk target yang sudah ditentukan, tapi tidak ada tanda usaha mereka mencari keuntungan dari segi finansial melainkan hanya kemampuan untuk memantau korbannya," tulis ESET dalam laporan kepada ZDnet.
Meskipun begitu pihak BigNox atau perusahaan yang membuat emulator Android NoxPlayer membantah bahwa pihaknya menjadi korban hacker. Namun BigNox menyatakan akan melakukan investigasi bersama ESET.
Sejauh ini investigasi ESET menemukan dugaan bahwa aksi serangan hacker yang ditargetkan tersebut dilakukan oleh kelompok hacker bernama Stellera. Hal ini melihat kemiripan malware yang juga beredar pada serangan ke kantor kepresidenan Myanmar pada 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id