Pengumuman ini disampaikan melalui laman resmi dan rilis pers perusahaan. Fatal Frame II, yang pertama kali dirilis untuk PlayStation 2 pada 2003, dikenal sebagai salah satu game horor Jepang terbaik sepanjang masa.
Game ini bercerita tentang sepasang saudari kembar, Mio dan Mayu Amakura, yang terjebak di sebuah desa terkutuk penuh roh gentayangan. Untuk bertahan hidup, mereka hanya dibekali dengan Camera Obscura, kamera khusus yang dapat mengusir dan menyegel arwah.
Koei Tecmo menjanjikan bahwa versi terbaru ini tidak hanya sekadar remaster grafis, melainkan remake penuh dengan visual modern, pencahayaan sinematis, dan desain suara 3D yang lebih imersif.
Teknologi baru ini diharapkan bisa menghadirkan kembali atmosfer mencekam khas seri Fatal Frame, sekaligus memperkenalkan kisah legendaris Crimson Butterfly ke generasi gamer baru.
Selain peningkatan grafis, remake ini juga akan menambahkan kontrol kamera lebih responsif, opsi kualitas hidup (QoL) modern, dan dukungan audio multi-bahasa. Pemain dapat memilih sulih suara Jepang atau Inggris, lengkap dengan teks dalam berbagai bahasa global, termasuk dukungan bahasa Indonesia di versi internasional.
Menurut laporan Gematsu, Fatal Frame II: Crimson Butterfly Remake akan menjadi judul besar berikutnya setelah keberhasilan Fatal Frame: Maiden of Black Water (remaster 2021) yang membuktikan bahwa franchise ini masih punya basis penggemar kuat di seluruh dunia.
Dengan langkah ini, Koei Tecmo tampaknya ingin mengokohkan kembali posisi Fatal Frame sebagai seri horor andalan. Tidak hanya PlayStation, versi remake dijanjikan hadir di Xbox, Switch generasi baru, dan PC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News