Dalam sebuah sesi wawancara oleh Wired, pendiri studio game Team 17 yaitu Deborah Bestwick mengatakan secara gamblang bila keluarnya Inggris dari UE akan berdampak buruk pada industri game di negara tersebut.
Ironisnya, industri game di Inggris tergolong telah matang dengan nilai investasi hingga sekitar USD5,3 miliar di tahun 2015.
"Kami merasa bahwa meninggalkan UE bukan merupakan pilihan yang baik untuk industri game di Inggris," ujar Bestwick. "Industri game Inggris bisa berkembang berkat banyaknya pengaruh dan pekerja dari luar Inggris."
Pendapat yang sama juga diutarakan oleh para pelaku retailer game. Menurut Vice, CEO Green Man Gaming, Paul Sulyok, mengatakan bila banyak developer asal Inggris yang mendapatkan dana dari investor UE, salah satunya adalah melalui program Creative Europe. Baginya, opsi keluar dari UE akan menimbulkan dampak negatif yang cukup besar di industri game Inggris.
Prediksi yang sama juga diungkapkan oleh TIGA, organisasi yang merupakan perwakilan dari industri game Inggris. Pihak TIGA mengatakan bila keluarnya Inggris dari UE diprediksi akan memperlambat investasi pada industri game.
Selain karena akan dilanda oleh gejolak baru, keluarnya Inggris dari UE akan membuat negara tersebut kehilangan akses di berbagai program kreatif UE seperti Creative Erope dan Horizon 2020.
Saat ini, TIGA sedang membujuk pemerintah agar menurunkan pajak untuk developer game di Inggris. Selain itu, TIGA juga menginginkan agar pekerja di industri game dari UE mendapat kelonggaran untuk izin kerjanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id