Digimon Story: Time Stranger
Digimon Story: Time Stranger

Review Game

Digimon Story: Time Stranger, Ini yang Ditunggu-Tunggu

Mohamad Mamduh • 02 November 2025 17:18
Jakarta: Setelah penantian selama delapan tahun sejak Digimon Story: Cyber Sleuth – Hacker's Memory, kita akhirnya mendapatkan seri baru yang telah lama dinanti. Digimon Story: Time Stranger dikembangkan untuk konsol generasi saat ini, dan menjanjikan sebuah petualangan JRPG penjinak monster yang epik. Begini review kami setelah sekitar 30 jam memainkannya.
 
Digimon Story: Time Stranger dibuka dengan pengenalan karakter pemain, seorang agen rahasia dari organisasi ADAMAS, menyaksikan peristiwa bencana Inferno Shinjuku yang menghancurkan kota. Secara misterius, peristiwa ini menyeret sang agen delapan tahun ke masa lalu dengan misi ganda: mencari jalan kembali ke masa kini dan mencegah tragedi di masa depan.  
 
Digimon Story: Time Stranger, Ini yang Ditunggu-Tunggu

Meskipun awal cerita terasa lambat—membutuhkan beberapa jam untuk benar-benar menemukan ritmenya—kesabaran pemain akan terbayar lunas. Narasi ini secara mengejutkan menyentuh tema-tema dewasa seperti duka dan penerimaan diri, yang berpusat pada keluarga Misono dan hubungan emosional antara Inori Misono dengan Digimon misterius bernama Aegiomon.
 
Plot perjalanan waktu dieksekusi dengan cerdas, tidak hanya sebagai alat untuk mengubah masa depan, tetapi juga untuk menunjukkan pertumbuhan karakter selama rentang delapan tahun.  
 
Salah satu pencapaian terbesar game ini adalah realisasi Dunia Digital yang disebut Iliad. Berbeda dengan koridor-koridor steril di Cyber Sleuth, Iliad adalah dunia yang hidup, penuh warna, dan dihuni oleh Digimon yang menjalani kehidupan sehari-hari. Dari bar yang ramai hingga hutan yang dihuni Digimon serangga, setiap area terasa memiliki ekosistemnya sendiri, membuat Dunia Digital terasa lebih nyata dari sebelumnya. 
 
Digimon Story: Time Stranger, Ini yang Ditunggu-Tunggu
 
Sayangnya, kualitas penceritaan ini tidak merata pada semua karakter. Sementara para Digimon, terutama dewa-dewa Olympos XII, tampil dengan kepribadian yang menawan dan unik, para karakter pendukung manusia terasa datar dan mudah dilupakan. Ini menciptakan kontras. Pemain mungkin lebih peduli pada nasib monster digital daripada manusia yang mereka coba selamatkan.  
 
Digimon Story: Time Stranger punya gameplay yang adiktif: mengumpulkan, melatih, dan mengevolusikan Digimon. Game ini mempertahankan sistem pertarungan berbasis giliran klasik, tetapi dengan kedalaman strategis yang lebih jauh. Pertarungan bergantung pada sistem Atribut seperti Vaccine, Virus, Data dan Elemen Api, Air, Cahaya, dll.
 
Memanfaatkan kedua kelemahan ini secara bersamaan dapat menghasilkan daya rusak masif, membuat penyusunan tim yang cermat menjadi kunci kemenangan. Fitur baru seperti Cross Arts—serangan pamungkas dari sang agen—menambah satu lagi lapisan taktis dalam pertempuran.  
 
Digimon Story: Time Stranger, Ini yang Ditunggu-Tunggu
 
Proses mendapatkan dan mengembangkan Digimon tetap menjadi daya tarik utama. Kita hanya perlu memindai data Digimon yang dikalahkan. Setelah mencapai 100%, mereka dapat dikonversi menjadi sekutu.
 
Sistem evolusi non-linear yang menjadi ciri khas seri ini kembali dengan lebih dari 450 Digimon. Setiap Digimon memiliki banyak cabang Digivolution dan dapat melakukan De-Digivolution (kembali ke bentuk sebelumnya), memungkinkan fleksibilitas super dalam membangun tim.  
 
Dua sistem baru secara signifikan memperkaya progres. Pertama ada Agent Rank yang meningkat seiring penyelesaian misi utama dan sampingan. Agent Rank juga menjadi syarat untuk membuka tingkatan evolusi yang lebih tinggi. Ini memastikan pemain tidak menjadi terlalu kuat di awal permainan, sehingga relevansinya masih tepat dengan alur cerita.
 
Digimon Story: Time Stranger, Ini yang Ditunggu-Tunggu
 
Kedua, sistem Kepribadian atau personality memberikan setiap Digimon satu dari 16 sifat yang memengaruhi pertumbuhan statistik dan keterampilan yang bisa dipelajari. Sistem ini membuka ruang untuk kustomisasi, memungkinkan dua Digimon dari spesies yang sama untuk memiliki peran yang sama sekali berbeda di medan perang.  
 
Secara visual, Time Stranger sangat memuaskan penggemar Digimon, termasuk saya. Semua model Digimon telah dibuat ulang dari awal, menghasilkan detail dan ekspresi yang jauh lebih baik daripada pendahulunya. Dunia Digital Iliad seringkali tampak memukau dengan pemandangannya yang indah.
 
Namun, kualitas visualnya tidak konsisten. Beberapa kali terlihat tekstur lingkungan di dunia nyata terlihat kurang tajam, dan NPC tanpa wajah suka bertemu dengan model karakter utama yang padahal berkualitas tinggi.  
 
Digimon Story: Time Stranger, Ini yang Ditunggu-Tunggu
 
Kesimpulan
Digimon Story: Time Stranger adalah penerus yang layak bagi seri Cyber Sleuth. Dengan kustomisasi Digimon yang sangat dalam, dunia yang imersif, dan cerita yang pada akhirnya memuaskan, game ini adalah sebuah surat cinta bagi para penggemar lama sekaligus titik masuk yang pas bagi pendatang baru.
 
Banyaknya peningkatan kualitas seperti kemampuan untuk melakukan Digivolve dari menu utama, secara fundamental membuat pengalaman bermain menjadi lebih lancar dan menyenangkan.  
 
 
9.6
Digimon Story: Time Stranger
Plus
  • Evolusi Digimon super fleksibel
  • Fitur Agent Rank
  • Cerita semakin menarik sesuai progres
  • Gameplay klasik tapi makin seru
Minus
  • Penokohan beberapa karakter terasa datar

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan