Dalam kasus kali ini, publisher Electronic Arts alias EA dikatakan lebih suka merilis game open-world yang minim konten single player sehingga bisa meraup uang dari para pemainnya lebih banyak lagi.
Hal tersebut diumbar langsung oleh mantan pegawai Bioware bernama Manveer Heir. Menurut Eurogamer, Heir secara gamblang mengatakan EA sengaja menghadirkan game open-world yang fokus ke multiplayer, sehingga mereka bisa melakukan monetisasi lebih jauh di dalam game.
"EA memang saat ini lebih suka dengan game open-world karena mereka bisa melakukan monetisasi lebih jauh. Mereka ingin Anda kembali untuk memainkan satu game secara terus menerus ketimbang hanya memainkan satu game selama kurang lebih 60 atau 100 jam di mode singleplayer," ujar Heir.
"Bagaimana caranya? Microtransaction. Melalui penjualan item khusus di dalam game, EA bisa menarik pemain dan membuat mereka terus menghasilkan uang. Saya bahkan pernah melihat daftar microtransaction di Mass Effect dan ada seseorang yang sudah menghabiskan uang lebih dari USD15.000 (sekitar Rp20,2 juta)."
Secara pribadi, Heir tidak mempermasalahkan EA ingin meraup untung sebesar-besarnya dari sebuah game. Yang menjadi masalah baginya adalah EA semakin tidak ingin gamenya memiliki fitur singleplayer yang memadai.
Itu sebabnya, game-game yang dirilis oleh EA belakangan ini hadir dengan mode singleplayer yang sangat minim, seperti yang terjadi di Mass Effect: Andromeda.
"Mengapa demikian? EA merupakan perusahaan besar dan mereka mengincar nilai kembali dari investasinya. Mereka tidak peduli apa yang gamer inginkan dan hanya peduli dengan apa yang akan gamer beli dari sebuah game," jelas Heir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id