Berbeda dari Steam, Epic Game Store memang tidak cukup responsif menanggapi pemblokiran layanannya di Indonesia. Padahal saat itu sejumlah media internasional telah membahas kondisi ini karena dinilai membuat gaduh dunia maya.
Epic Games Store menawarkan layanan yang serupa dengan Steam tapi dari sisi katalog atau koleksi game yang dijual lebih didominasi game indie. Epic Games Store sendiri merupakan anak bisnis dari Epic Games yang dikenal sebagai penyedia game engine.
Game engine adalah rangkaian software yang digunakan untuk menciptakan game, dalam hal ini game engine buatan Epic Games adalah Unreal Engine. Pemblokiran Epic Games Store sempat diklaim ikut berdampak ke akses developer atau pembuat game untuk mengembangkan karya mereka.
Di Indonesia nama Epic Games Store memang kalah populer karena pilihan game yang disediakan namun dari sisi bisnis global diklaim angka pengguna kompetitor Steam tersebut terus bertambah.
Sejak tahun 2018 setiap dua minggu sekali Epic Games akan menyediakan dua game gratis untuk dimiliki secara cuma-cuma. Di momen tertentu mereka akan menyediakan game dari franchise terkenal yang usianya sudah dua hingga tiga tahun sejak dirilis sementara sisanya adalah game-game indie.
Tidak hanya memperoleh keuntungan dari pengembangan game engine Unreal Engine namun Epic Games juga masih diuntungkan dari game buatan mereka sendiri yaitu Fortnite yang laris manis untuk pasar game di Amerika dan Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News