Assassin's Creed Shadows. Foto: Ubisoft.com
Assassin's Creed Shadows. Foto: Ubisoft.com

Ini 5 Jenis Klasifikasi Game yang Para Gamer Harus Tahu

M Rodhi Aulia • 01 Oktober 2024 15:21
Jakarta: Dunia game punya banyak ragam, dan setiap game digolongkan berdasarkan skala produksi, anggaran, dan pengalaman bermain yang ditawarkan. 
 
Dari game AAA dengan anggaran raksasa dan grafis memukau, hingga game indie yang kreatif dan unik, tiap kategori punya ciri khasnya sendiri. Selain itu, ada juga game AA, game III, dan shovelware yang memiliki karakteristik berbeda dalam hal produksi dan pengalaman bermain. 
 
Dilansir dari EpicGames, Omdia Senior Games Analyst, James McWhirter, menjelaskan bahwa game AAA merupakan jenis game yang paling mahal untuk dikembangkan dan dipasarkan, yang sering diibaratkan seperti film blockbuster. 

Baca juga: Tips Ampuh Mendapatkan Skin Mythic Ala Sultan di Honor of Kings
 
Sebagai contoh, ia menyebut Cyberpunk 2077 yang diperkirakan menghabiskan biaya sekitar $174 juta untuk produksinya. Menurut McWhirter, biaya pemasaran game tersebut kemungkinan kini telah melampaui angka tersebut.
 
Bagi kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang game-game yang ada di pasaran, yuk, kenali 5 klasifikasi game yang wajib dipahami oleh para gamer sejati!

1. Game AAA (Triple-A)  

Game AAA adalah kategori game dengan skala produksi terbesar dan paling ambisius. Dibuat oleh studio besar dengan anggaran yang bisa mencapai ratusan juta dolar, game AAA seperti The Witcher 3, Grand Theft Auto V, dan Assassin's Creed sering kali hadir dengan visual yang memukau, dunia yang luas, serta gameplay yang mendalam. Selain dari sisi teknis, marketing game AAA juga dilakukan secara besar-besaran. 
 
Sejarah perkembangan game AAA dimulai dari era PlayStation 2 dan Xbox, ketika teknologi grafis mulai berkembang pesat. Game seperti Final Fantasy X dan Halo: Combat Evolved memperkenalkan standar baru untuk game blockbuster, menandai era di mana game menjadi produk hiburan utama setara dengan film Hollywood.
 
Game AAA seringkali memanfaatkan teknologi terbaru, seperti ray tracing, AI canggih, dan pengisi suara terkenal. Namun, tantangan besar untuk game AAA adalah risiko kegagalan, karena biaya yang sangat tinggi dalam pengembangannya. 
 
Meski banyak yang sukses, ada beberapa game AAA yang gagal di pasaran, seperti Anthem dari EA, yang menjadi bukti betapa tingginya ekspektasi gamer terhadap kategori ini.

2. Game AA  

Game AA berada di antara AAA dan indie, dan biasanya dikembangkan oleh studio dengan anggaran menengah. Meski tidak semewah AAA, game AA tetap menawarkan pengalaman berkualitas tinggi. 
 
Hellblade: Senua’s Sacrifice, misalnya, adalah contoh game AA yang memberikan grafis dan narasi mendalam, namun dengan skala yang lebih kecil.  
 
Keunggulan game AA adalah kemampuannya untuk menawarkan pengalaman unik tanpa tekanan besar dari publisher besar seperti dalam AAA. Game AA sering kali lebih eksperimental dan mampu mengeksplorasi ide-ide kreatif yang mungkin tidak ditemukan dalam game AAA. 
 
Sejak era PS3 dan Xbox 360, game AA semakin mendapat tempat, terutama untuk gamer yang mencari game berkualitas tanpa harga premium. Focus Home Interactive dan THQ Nordic adalah publisher yang dikenal mengeluarkan banyak judul AA, seperti Greedfall atau A Plague Tale: Innocence.
 

3. Game III (Triple-I)

Sering disebut sebagai game indie premium, game III adalah gabungan antara kualitas produksi indie dengan dukungan finansial yang lebih kuat, baik dari investor atau publisher yang memberikan kebebasan kreatif kepada pengembang. 
 
Contoh terkenal dari game III adalah Hades, yang menawarkan gameplay roguelike dengan narasi yang kuat, serta Ori and the Blind Forest, yang dikenal karena grafisnya yang indah dan musik yang emosional.
 
Meskipun "indie" identik dengan keterbatasan sumber daya, game III membuktikan bahwa dengan sedikit lebih banyak modal, pengembang bisa mencapai hasil yang luar biasa tanpa mengorbankan keaslian visi mereka. 
 
Game III semakin populer di era crowdfunding seperti Kickstarter, memberi pengembang independen modal lebih untuk menciptakan game berkualitas tinggi yang tetap mempertahankan visi original mereka.

4. Game Indie

Game indie adalah game yang dikembangkan oleh tim kecil atau individu, dengan sumber daya terbatas, tetapi menawarkan kebebasan kreativitas yang lebih luas. 
 
Sejak awal 2010-an, genre ini semakin populer berkat distribusi digital seperti di Steam, Nintendo eShop, dan PlayStation Store. Game seperti Undertale, Celeste, dan Stardew Valley membuktikan bahwa anggaran besar bukan satu-satunya kunci untuk membuat game yang memikat.
 
Banyak game indie mengeksplorasi tema yang lebih personal atau menawarkan gameplay yang unik. Misalnya, Celeste adalah platformer yang fokus pada cerita tentang kesehatan mental, sementara Undertale menawarkan sistem pertarungan yang memungkinkan pemain memilih untuk tidak membunuh musuh mereka. 
 
Game indie juga sering mendorong batas-batas estetika, dengan banyak game yang memanfaatkan seni piksel atau gaya visual minimalis yang menarik.
 
Sejarah game indie mulai mendapat perhatian besar pada awal 2010-an dengan hadirnya Minecraft, yang awalnya dibuat oleh satu orang, Markus "Notch" Persson. Game ini berkembang menjadi fenomena global dan membuka jalan bagi kesuksesan game indie lainnya.

5. Shovelware

Shovelware merujuk pada game yang dibuat dengan kualitas rendah atau tanpa inovasi berarti, biasanya hanya untuk memanfaatkan tren populer atau memenuhi kuota pasar. 
 
Game shovelware sering kali dikembangkan dengan sangat cepat dan tidak memiliki perhatian terhadap detail atau kualitas yang baik. Misalnya, di era konsol Nintendo Wii, banyak game shovelware muncul karena popularitas besar platform tersebut, seperti game berbasis lisensi film atau acara TV yang dirilis tanpa memperhatikan kualitas gameplay.
 
Istilah ini awalnya muncul pada era 1980-an ketika game sering kali di-paketkan dalam bundel besar tanpa memperhatikan apakah game tersebut bagus atau tidak. Game shovelware juga marak di platform mobile, terutama setelah popularitas App Store dan Google Play. 
 
Banyak game yang dibuat dengan cepat untuk mengeruk keuntungan dari tren tertentu, seperti Flappy Bird clones, yang dibuat setelah kesuksesan game sederhana tersebut. 
 
Kelima klasifikasi game ini memberikan gambaran yang lebih luas tentang ragam game yang bisa kamu temui di pasar. Baik kamu penggemar grafis spektakuler dan narasi mendalam ala AAA, atau lebih suka game kreatif dan inovatif dari pengembang kecil seperti indie dan game III, setiap jenis game memiliki daya tariknya sendiri. 
 
Gamer yang paham klasifikasi ini bisa lebih cermat memilih game yang sesuai dengan gaya bermain dan preferensinya.
 
(Muhammad Reyhansyah)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DHI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan