Agate International.
Agate International.

Agate Dorong Penyusunan Pedoman Ruang Ramah Perempuan di Industri Game Tanah Air

Cahyandaru Kuncorojati • 13 Juni 2024 08:15
Jakarta: Perusahan sekaligus pengembang game dalam negeri, Agate International, mengumumkan prestasi terbarunya dalam komitmen membangun industri game di Tanah Air. Terbaru, Agate International berpartisipasi dalam penyusunan Pedoman Ruang Ramah Perempuan dalam Industri Game Indonesia. 
 
Pedoman ini menyediakan kerangka kerja komprehensif guna menciptakan lingkungan kerja yang ramah perempuan dan inklusif di dalam perusahaan game di Indonesia. 
 
Proses pembuatan pedoman ini dipimpin oleh Indonesian Women in Game (IWIG) dengan dukungan dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), serta pelaku industri game lainnya.

“Kami percaya bahwa keberagaman dalam tim adalah kunci untuk menghasilkan karya-karya yang inovatif dan bermakna. Pedoman ini akan menjadi bagian dari sejarah industri game Indonesia sebagai landasan penting dalam mendorong kesetaraan dan inklusi di industri ini,” tutur CEO dan Co-Founder Agate Shieny Aprilia.
 
Team Lead Agate Academy Restya Winda Astari menambahkan bahwa Agate berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap perempuan yang bekerja di industri game memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.
 
Menurut sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh International Game Developers Association (IGDA) dalam Geena Davis Institute of Gender in Media 1 menunjukkan bahwa perempuan hanya mengisi sekitar 30 persen dari posisi pengembang game secara global.
 
Kesenjangan ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk memperkuat inisiatif keberagaman dalam industri ini. Perempuan hampir mencakup separuh dari pemain game di pasar global, dengan persentase mencapai 46 persen di Amerika, 47 persen di Eropa, 48 persen di Australia, dan 37 persen di Asia.
 
Di Indonesia, Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa 80 persen responden yang disurvei yaitu studio game di Indonesia mengatakan memiliki karyawan perempuan, sementara 20 persen sisanya tidak memiliki representasi perempuan.
 
“Penyusunan pedoman ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan industri game yang lebih inklusif dan ramah perempuan,” ungkap Ketua Indonesian Women in Game (IWIG), Riris Marpaung.
 
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, termasuk Komnas Perempuan, IBCWE, Agate, dan studio game lainnya yang telah memberikan dukungan dan perhatiannya dalam proses pembuatan pedoman ini,” tandasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan