Dikutip dari Polygon, Microsoft Studios, yang dikenal sebagai divisi pembuat game Microsoft dan membawahi banyak studio developer yang diakuisisi Microsoft, kini berganti nama menjadi Xbox Game Studios.
Hal ini tentu saja menyiratkan langkah Microsoft yang menjagokan Xbox sebagai tombak bisnis di industri game yang dirintis dua dekade lalu. Saat itu, Microsoft merilis generasi pertama konsol Xbox. Nadella sendiri ingin Xbox memiliki platform serupa Netflix tapi ditujukan untuk game.
Kabar ini diverifikasi ke pihak Xbox. Dalam pernyataan resmi pada situsnya, pihak Xbox mengatakan bahwa perubahan nama ini adalah langkah membesarkan Xbox sebagai platfrom yang akan menjamah PC dan mobile, tidak hanya konsol.
Seperti yang diketahui, Microsoft Studios sebelumnya termasuk sebagai publisher game dengan jumlah developer game naungan terbanyak. Tidak kurang ada 13 studio game yang bernaung di bawahnya.
Ketiga belas studio tersebut adalah 343 Industries, The Coalition, Compulsion Games, The Initiative, inXile Entertainment, Minecraft, Ninja Theory, Obsidian Entertainment, Playground Games, Rare, Turn 10 Studios, Undead Labs, dan Global Publishing.
Pihak Xbox Game Studios menyatakan bahwa untuk tahun 2019, mereka sudah meyiapkan beberapa game eksklusif untuk Xbox. Di antaranya adalah Crackdown 3, Gears of War 5, Orin and the Will of the Wisps. Selain itu, mereka juga menyiapkan konten baru utuk Sea of Thieves, Forza Horizon 4, dan Minecraft.
Meskipun tidak menyinggung soal Xbox terbaru, sejauh ini rumor beredar menyebutkan bahwa Xbox generasi terbaru baru akan dirilis pada 2020 untuk bersaing dengan konsol PlayStation 5 dari Sony.
Sebelumnya, Satya Nadella memberikan dukungan terhadap perpaduan bisnis cloud Microsoft dengan divisi Xbox untuk menyediakan layanan streaming game Project xCloud yang akan menghadirkan game streaming tidak hanya untuk PC dengan spesifikasi rendah tapi juga ke smartphone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News