Ace Combat 7: Skies Unknown
Ace Combat 7: Skies Unknown

Review Game

Serunya Pertempuran Udara di Ace Combat 7: Skies Unknown

Mohammad Mamduh • 04 November 2019 16:23
Jakarta: Tidak banyak game yang mengangkat tema pertempuran udara. Ini karena cukup banyak mekanisme yang harus diterapkan, dan kebanyakan dari mekanisme ini tidak semudah saat pihak developer menggarap game FPS.
 
Di sisi lain, tempo cepat juga menjadi salah satu indikator yang membuat game dengan tema pertempuran udara cukup menantang digarap. Saya sendiri menyukai game bertema pesawat, tetapi tidak semua game layak untuk dimainkan. Ace Combat merupakan franchise yang masih bertahan, sejak pertama kali meluncur pada tahun 1995. 
 
Game ini identik dengan cerita geopolitik antar negara fantasi dan segala macam pesawat tempur modern yang sudah diproduksi di dunia nyata. Memasuki tahun 2019, Ace Combat hadir dengan konsep yang ingin memberikan pengalaman terbang dan bertempur di udara lebih baik.

Setidaknya, itu adalah usaha pihak pengembang dan Bandai Namco sebagai penerbit. Ace Combat 7: Skies Unknown sudah meluncur sejak awal tahun ini, dan saya akan memberikan penjelasan terkait pengalaman bermainnya.
 
Serunya Pertempuran Udara di Ace Combat 7: Skies Unknown
 
Ace Combat 7: Skies Unknown meneruskan kisah utama dunia fantasi Ace Combat yang terinspirasi dari dunia nyata. Dua negara yang mendominasi terdiri dari Kingdom of Erusea, Osean Federation, dan negara-negara kecil lainnya yang berada di benua Usea. Peperangan panjang antara Erusea dan Osea akhirnya selesai, dengan dibangunnya elevator luar angkasa di wilayah perbatasan Erusea.
 
Erusea menganggap ini sebagai intervensi kepentingan yang cukup membahayakan kedaulatan mereka, sehingga pada akhirnya Erusea menyatakan perang dan menggelar pasukan secara mendadak ke wilayah penting Osea. Pemain sebagai salah satu pilot Angkatan Udara Osea dengan sebutan Trigger akan menjadi sosok penting garis depan pertempuran.
 
Serunya Pertempuran Udara di Ace Combat 7: Skies Unknown
 
Salah satu ciri khas Ace Combat 7: Skies Unknown adalah misi singleplayer dengan narasi yang terus terhubung lewat cutscene. Karakter pemain tidak akan memberikan suara atau pendapat apapun, dan jalan cerita akan dilihat dari sudut pandang tiga orang. Pertama adalah seorang mekanik perempuan Avril Mead, Ratu Erusea Rosa Cosette D’Elise, dan peneliti bernama Doctor Schroeder.
 
Sepanjang permainan, saya melihat alur cerita yang memberikan persepktif dari berbagai sisi. Bisa jadi secara pribadi Anda akan mendukung langkah Erusea, atau siap bertempur mengalahkan armada drone yang menghalangi laju pasukan Osea. Memang tidak banyak adegan yang memberikan kesan dramatis, ini karena Ace Combat 7: Skies Unknown memberikan adegan dramatis, seru, dan menegangkan pada gameplay ketimbang cerita.
 
  Testbed Medcom.id
Prosesor  Intel Core i9-9900K, AMD Ryzen 7 3700X
Motherboard  ASUS TUF Z390 Plus Gaming, ASUS ROG Strix X570-E Gaming
RAM  HyperX Fury DDR4 3200MHz (2x8GB)
VGA  ASUS ROG Strix RTX 2060 Gaming 6G OC, ASUS ROG Strix RX Vega 64 8G
Pendingin  Noctua NH-L12S, Noctua NH-L9x65
Storage Western Digital Black SN750 1TB, Seagate Barracuda 8TB
PSU  Corsair RM 850X
Monitor  ASUS ROG Swift PG258Q
Mouse Corsair Dark Core SE, Corsair Scimitar Pro
Mousepad Corsair MM1000 Qi, Corsair MM800 Polaris
Keyboard Corsair K63 Wireless, Corsair K70 RGB MK.2 SE
Headset Corsair HS60, Corsair HS70

Saatnya terjun langsung ke pertempuran udara. Ace Combat 7: Skies Unknown langsung mengajak pemain untuk lepas landaf dari pangkalan udara dan terbang menuju titik musuh berkumpul. Pemain akan menemukan cukup banyak percakapan yang membuat pertempuran tidak monoton.
 
Ini juga memberikan kesan Anda tidak bertempur sebagai pahlawan super dan satu-satunya orang yang bisa menciptakan perdamaian. Setiap misi Anda akan ditemani oleh AI, yang saya akui cukup bisa diandalkan. Dengan begitu, arena pertemuran akan terbagi, dan konsentrasi musuh tidak sepenuhnya pada pemain, memberikan peluang menyerang mendadak atau bermanuver tajam. 
 
Satu misi biasanya bisa Anda selesaikan antar 15-20 menit. Pihak pengembang memberikan dalam beberapa misi, dan checkpoint ini terasa kurang nyaman saat harus mengerjakan misi yang cukup menantang. Dalam beberapa misi, tugas Anda hanya menghancurkan musuh sebanyak mungkin hingga mencapai skor tertentu, dan ada juga yang terus berjalan setelah mengalahkan beberapa pesawat lawan.
 
Untuk misi dengan skor tertentu, seringkali pemain akan kehabisan waktu sebelum mencapai target, dan Anda harus mengulanginya dari awal. Ini merupakan satu kekurangan Ace Combat 7: Skies Unknown.
 
Serunya Pertempuran Udara di Ace Combat 7: Skies Unknown
 
Sebagai game simulasi yang menawarkan pertempuran udara, Ace Combat 7: Skies Unknown menyediakan cukup banyak jenis pesawat tempur. Semua pesawat ini masih aktif digunakan oleh angkatan bersenjata dari berbagai negara. Anda bisa menjajal pesawat F-16 yang telah punya pengalaman tempur banyak, F/A 18 Hornet yang biasa ‘bersarang’ di kapal induk AS.
 
Jika Anda penggemar Sukhoi, Anda juga bisa terbang menggunakan Su-33 sampai Su-35. Begitu juga dengan rumpun Rafale dan Gripen. Pesawat generasi kelima juga bisa Anda jajal, seperti Su-50 dan F-35. Sayangnya, tidak ada pesawat buatan Tiongkok, yang saat ini cukup menarik untuk dimainkan.
 
Untuk mengakses pesawat-pesawat tempur ini, pemain harus mendapatkan sejumlah poin, dan menggunakan poin tersebut untuk membuka akses. Beberapa pesawat akan hadir langsung bergantung pada misi, dan kini Anda juga diberi akses untuk meningkatkan performa pesawat dari beragam aspek.
 
Aspek ini seperti kemampuan manuver, daya serang, kecepatan, atau akurasi beberapa jenis senjata. Jangan lupa juga untuk membeli senjata spesial yang hadir dalam setiap pesawat. Ini akan berguna ketika menjalankan beberapa misi yang punya target khusus. Poin juga bisa Anda dapatkan dengan mengulang misi sebelumnya, yang dinilai lebih mudah dan bisa menghasilkan poin cukup banyak.
 
Serunya Pertempuran Udara di Ace Combat 7: Skies Unknown
 
Terkait visual, Ace Combat 7: Skies Unknown memberikan kustomisasi yang sederhana. Beberapa efek visual hadir dengan pengaruh yang cukup nyata, bukan sekadar hiasan demi mempercantik estetika dan menambah kesan realitas.
 
Saat pemain menembus awan, akan muncul embun atau bintik air yang memenuhi layar, dan kestabilan kendali pesawat juga akan berkurang. Efek destruktif yang dramatis juga akan terlihat ketika pemain berhasil mengalahkan pesawat musuh dan terbang menembus serpihan sekaligus ledakan. Efek simpel seperti asap juga bisa menghalangi pandangan Anda. 
 
Kesimpulan
Ace Combat 7: Skies Unknown seru dan cocok untuk gamer yang suka dengan permainan cepat. Pertempuran udara membawa pemain yang sudah terbiasa dengan aksi di darat ke dalam dunia baru yang luas, tetapi tidak ada celah untuk keasalahn sama sekali.
 
Ini karena satu kali tembakan bisa mengakhiri terbang satu pesawat, tidak seperti game FPS yang memberikan health point cukup banyak. Selain menghadirkan cerita fantasi yang cukup seru karena penuh dengan politik, game ini juga menyediakan jenis pesawat yang cukup banyak, tak lupa dengan akses terhadap komponen dan senjata yang bisa meningkatkan daya serang.
 
Game ini juga cocok untuk Anda yang ingin menguji kemampuan bersama teman lain mode multiplayer. Dukungan VR juga mampu memberikan pengalaman bermain yang lebih menyeluruh, tentunya selama Anda memiliki PSVR. Satu-satunya kekurangan yang saya lihat selama 30 jam bermain adalah checkpoint yang kurang nyaman dalam beberapa misi.
 
Platform PC, Xbox One, PS4
Developer Bandai Namco, Project Aces
Publisher Bandai Namco
Tanggal Rilis 18 Januari 2019
Genre Combat Flight Simulator
 
 
8.3
Ace Combat 7: Skies Unknown
Plus
  • Pilihan pesawat
  • Visual seru
  • Mode VR
Minus
  • Checkpoint

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan