Firma intelijen siber bernama SixGill menemukan bahwa aksi pencucian uang di game dilakukan oleh peretas yang berhasil membobol sistem perbankan seperti kartu kredit milik seseorang. Metode kejahatan ini sudah lama dikenal dengan istilah carding. Pelakunya bisa mendapatkan informasi perbankan seseorang melalui metode penipuan atau scamming.
Jadi, mereka menggunakan kartu kredit korban untuk membeli item in-app dalam jumlah besar dengan akun game yang mereka telah mereka buat. Kemudian, mereka menjual akun tersebut pda gamer.
Di Game Fortnite, ada mata uang dalam game bernama V-Bucks untuk transaksi di dalam game. V-Bucks hanya bisa dibeli menggunakan uang nyata.

Mengapa Fortnite yang dijadikan alat pencuci uang? Fortnite adalah game yang bisa diunduh dan dimainkan gratis. Game tersebut sangat populer, setidaknya di Amerika Serikat dan Eropa, dengan beragam item in-app. Game ini juga mendukung bisa dimainkan di berbagai platform, termasuk perangkat mobile.
"Kepopuleran Fortnite telah dilirik oleh penjahat siber. Semakin banyak modus penipuan dan kejahatan yang memanfaatkan kepopuleran game ini, setelah penipuan, kini ada juga pencucian uang," tulis firma SixGill dalam laporannya.
SixGill menemukan akun-akun Fortnite yang dibuat oleh pelaku kejahatan siber. Salah satu kanal penjualan akun-akun itu adalah eBay. Dalam transaksinya, pelaku hanya menerima pembayaran lewat bank transfer atau PayPal. Apabila transksi sukses, maka pelaku akan mengirimkan email serta password akun Fortnite yang dijual. SixGill menyatakan bahwa cara penjualan ini sangat laris di eBay.
Pihak Epic Games selaku pemilik Fortnite telah merespon laporan ini. Firma SixGill menilai bahwa Epic Games seharusnya mencurigai akun yang melakukan transaksi dalam jumlah besar. Di satu sisi, transaksi dalam game merupakan sumber pendapatan bagi sebuah developer.
Sebelumnya sebuah hasil riset memberikan Fortnite sebagai game gratis atau free-to-play dengan jumlah pendapatan paling besar. Pendapatan itu berasal dari transaksi di dalam game.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News