Dalam laga best-of-seven (BO7) tersebut, Kagendra berhasil keluar sebagai juara setelah menuntaskan duel panas dengan skor akhir 4-3. Namun perjalanan mereka menuju podium juara tidaklah mulus. Sempat tertinggal 0-2 di awal pertandingan, Kagendra menunjukkan mental baja dan semangat pantang menyerah untuk melakukan comeback yang mendebarkan.
Awal Mengecewakan, Dominator Pukul Mundur Kagendra di Dua Game Pertama
Pertandingan dimulai dengan tempo cepat dari Dominator yang langsung mendominasi dua game awal. Kagendra terlihat belum menemukan ritme permainan terbaiknya, dan serangan agresif Dominator membuat mereka kewalahan. Dalam dua game pembuka tersebut, Dominator bermain sangat disiplin dan solid, sehingga sukses mengamankan keunggulan 2-0.Bangkit dari Keterpurukan, Kagendra Tunjukkan Taji Sebenarnya
Setelah jeda singkat, Kagendra berhasil bangkit. Memasuki game ketiga, mereka tampil lebih tenang dan terorganisir. Perlahan namun pasti, mereka mampu memaksimalkan potensi hero-hero mereka untuk unggul di late game, dan akhirnya mencuri satu poin untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.Momentum tersebut terus berlanjut ke game keempat. Berbekal strategi matang dan rotasi tim yang efektif, Kagendra sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Pertandingan pun semakin sengit, dengan kedua tim menunjukkan kemampuan terbaiknya di panggung tertinggi.
Dominator Mencoba Balikkan Keadaan, Tapi Kagendra Tak Terbendung
Di game kelima, Dominator mencoba kembali mengambil alih kontrol. Mereka bermain disiplin dan berhasil menghancurkan menara utama Kagendra setelah pertarungan berlangsung selama 21 menit. Keunggulan 3-2 membuat Dominator hanya tinggal selangkah lagi untuk mengunci gelar juara.Namun, Kagendra menolak untuk menyerah. Di game keenam, terjadi war besar di lane bawah yang menjadi titik balik pertandingan. Salah satu pemain Dominator tertarik terlalu dalam hingga ke area inner turret, dan situasi itu langsung dimanfaatkan Kagendra untuk melancarkan serangan balasan. Dominator kehilangan semua pemainnya, dan Kagendra tanpa perlawanan mampu menghancurkan markas lawan. Kedudukan pun kembali imbang 3-3, memaksa pertandingan berlanjut ke game ketujuh penentuan.
Kagendra Tumbangkan Dominator Hanya dalam 12 Menit
Di game terakhir, Kagendra tampil luar biasa sejak menit awal. Tanpa memberi ruang bagi Dominator untuk berkembang, mereka menekan sejak early game dengan serangan bertubi-tubi. Hanya dalam waktu 12 menit, menara utama Dominator hancur dan Kagendra dinobatkan sebagai juara IKL Spring 2025. Kemenangan ini membuktikan bahwa Kagendra masih menjadi kekuatan utama dalam kancah kompetitif Honor of Kings di Indonesia.Wakili Indonesia di KWC 2025 Riyadh
Sebagai pemenang, Kagendra akan membawa bendera Indonesia ke pentas internasional, Honor of Kings World Cup (KWC) 2025, yang akan diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, pada bulan Juli 2025 mendatang. Tidak sendiri, mereka akan ditemani oleh Dominator (runner-up IKL) dan Bigetron Esports (peringkat ketiga).Ajang KWC 2025 merupakan turnamen global bergengsi dengan total hadiah mencapai USD 3 juta atau sekitar Rp 48,9 miliar. Dengan hadiah sebesar itu dan kehadiran tim-tim terbaik dunia, panggung KWC menjadi kesempatan emas bagi Kagendra dan wakil Indonesia lainnya untuk menunjukkan kekuatan esports Tanah Air ke mata dunia.
Kemenangan Kagendra bukan hanya soal trofi, tetapi juga simbol kebangkitan, semangat juang, dan kualitas esports Indonesia yang terus berkembang. Selamat kepada Kagendra atas gelar juara IKL Spring 2025.
(Valesca Saputra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News