Pertandingan antara Alter Ego dan EVOS menjadi sorotan utama, terutama dengan hadirnya Yazuke, jungler rookie Alter Ego yang tengah naik daun. Setelah sempat kesulitan di awal debutnya, Yazuke kini menjadi andalan Alter Ego yang sedang "on fire". Ia akan menghadapi tantangan berat dari Alberttt, jungler legendaris EVOS yang dijuluki "Baby Alien" dan merupakan salah satu rookie paling sensasional di masanya.
Alberttt telah mengukir sejarah dengan menjuarai MPL ID S6 saat debutnya, diikuti dengan berbagai prestasi luar biasa di musim-musim berikutnya. Kini, Yazuke menjadi satu-satunya jungler rookie yang dipercaya sebagai starter dengan peluang nyata untuk melaju ke babak playoff. Akankah generasi baru ini mampu menjawab tantangan dari jungler yang telah lebih dulu mengukir namanya di panggung MPL ID? Pertarungan ini bukan hanya tentang kemenangan tim, tetapi juga tentang warisan dan masa depan jungler di kancah Mobile Legends profesional.
Di sisi lain, pertarungan antara ONIC dan TLID menampilkan kontras nasib yang mencolok. ONIC, pemuncak klasemen, terus menunjukkan dominasinya, sementara TLID terpuruk di dasar klasemen. Bagi ONIC, rekor tak terkalahkan ini bukanlah hal baru. Sejarah mencatat bahwa rekor kemenangan domestik ONIC seringkali berujung pada kesuksesan di kancah internasional.
"Era Kage" ONIC di Season 3 menjadi bukti, di mana mereka dinobatkan sebagai juara paruh musim sebelum akhirnya meraih gelar MPL ID dan MSC 2019. Pola serupa terulang di MPL S11, saat ONIC kembali menjadi juara paruh musim dan kemudian mendominasi dunia dengan memenangkan MSC 2023.
Bahkan, rekan setim mereka, ONIC PH, meniru pola ini dengan mendominasi di domestik dan akhirnya memenangkan M6. Pertanyaan besar kini adalah, mungkinkah sejarah terulang kembali dengan ONIC ID yang akan mencatatkan sejarah mereka di M7? Dominasi ONIC bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang menciptakan warisan dan standar baru di kancah Mobile Legends.
Pekan keenam juga membawa tekanan berat bagi RRQ, yang kini berada di bawah sorotan tajam para penggemar. Dengan empat kekalahan dari delapan pertandingan, RRQ berada di ambang kualifikasi playoff dan eliminasi. Lawan mereka berikutnya adalah BTR, tim yang pernah mengalahkan mereka di pertemuan pertama.
Bagi Head Coach RRQ, Khezcute, musim ini menjadi yang terburuk dalam kariernya sebagai pelatih di MPL ID. Khezcute dikenal karena konsistensinya, pernah memimpin timnya menjadi juara paruh musim dan musim reguler tiga kali di Season 13 (bersama BTR), 14, dan 15 (bersama RRQ).
Namun, di musim ini, RRQ berada di posisi keenam saat memasuki Pekan 6, sebuah titik terendah dalam kariernya. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah ini awal dari keruntuhan Khezcute sebagai "dalang dari Sang Raja"? Atau mampukah ia menemukan kembali formula yang tepat untuk mengarahkan RRQ kembali ke jalur kejayaan?
Salah satu kunci kebangkitan BTR musim ini adalah transformasi gameplay Emann. Di musim-musim sebelumnya, Emann dikenal sebagai carry yang konsisten dan penyelamat tim dalam situasi genting. Namun, sejak pembaruan Project NEXT, Emann telah mengubah gaya bermainnya. Dengan bergabungnya Nnael, BTR harus mendistribusikan ulang prioritas carry mereka, dan Emann tanpa pamrih menyesuaikan diri, beralih ke peran fighter goldlane dalam beberapa pertandingan terakhir.
Meskipun Emann mungkin tidak lagi menjadi hard carry BTR seperti sebelumnya, pengorbanannya telah membuahkan hasil bagi kesuksesan tim secara keseluruhan. Lebih dari sekadar memainkan hero fighter, Emann menciptakan dampak besar dalam pertarungan tim, mengunci core musuh, dan membuka ruang bagi Nnael untuk bersinar.
Transformasi ini menunjukkan adaptabilitas dan dedikasi Emann untuk kesuksesan tim, membuktikan bahwa peran utility juga bisa menjadi kunci kemenangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id