Penunjukan India sebagai tuan rumah menandai momen penting bagi negara tersebut dalam perannya sebagai pusat pertumbuhan esports global. Sejak pertama kali digelar pada tahun 2018 dengan hanya diikuti delapan negara, Predator League telah berkembang pesat hingga kini melibatkan lebih dari lima belas negara peserta. Selain menjadi wadah lahirnya talenta-talenta esports baru, Predator League juga telah membagikan hadiah lebih dari USD2,15 juta hingga saat ini.
Andrew Hou, President Acer Pan Asia Pacific, menyampaikan, gaming bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah gerakan yang menyatukan komunitas dan budaya, sekaligus mendorong kreativitas serta persaingan yang sehat.
"Kami menantikan perjalanan tim-tim esports yang berhasil lolos dari babak kualifikasi, dan menampilkan kehebatan mereka di panggung utama di India." Ia menambahkan bahwa Asia Pacific Predator League adalah wujud komitmen Acer terhadap komunitas gaming, yang selalu menghadirkan standar lebih tinggi dalam kompetisi dan semangat kebersamaan.
Harish Kohli, President & Managing Director Acer India, menyambut baik kesempatan ini. "Sebagai salah satu pasar gaming dengan pertumbuhan tercepat di dunia, menjadi tuan rumah Asia Pacific Predator League 2026 adalah kesempatan besar untuk semakin mengangkat gerakan esports serta menginspirasi generasi baru gamer di seluruh negeri," ujarnya.
Bagi para gamer di Indonesia, Acer Indonesia melalui Predator Gaming akan segera membuka pendaftaran Indonesia Series: Asia Pacific Predator League 2026 mulai akhir September 2025. Tim-tim DOTA 2 dan Valorant terbaik nasional diundang untuk memperebutkan Predator Shield.
Seluruh tim pendaftar akan mengikuti babak kualifikasi, dengan dua tim Valorant dan satu tim DOTA 2 terbaik akan mewakili Indonesia bertanding melawan tim dari 14 negara lainnya. Babak kualifikasi regional akan dimulai di seluruh Asia Pasifik dan Grand Final akan berpuncak pada Januari 2026.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News