Kondisi ini justru tidak ditemukan dalam kompetisi IESF World Championship 2019 yang kini ramai dibicarakan bukan karena juaranya tapi acaranya yang dinilai buruk. Diketahui IeSF merupakan International Esports Federation yang menaungi seluruh organisasi esports di tiap negara.
Dikutip dari vpesports, kompetisi yang digelar di Korea Selatan yang dijuluki pusatnya esports dunia justru berlangsung dengan kondisi seperti warnet murah. Beberapa laporan menyebutkan tim event organizer hampir tidak ada dan fasilitasnya sangat lawas.
Di IESF World Championship 2019 berlangsung kompetisi game DOTA 2, PES 2020, dan Tekken 7. Laporan buruknya kompetisi berasal dari tim perwakilan DOTA 2 asal Rusia.
Get ready for round 2 of Dota2!!! Stay up to date at the tournament page: https://t.co/XGsxnLP1Ia pic.twitter.com/NAMBLrleue
— IESF (@IeSF_Master) 12 December 2019
Tidak kurang 21 tim DOTA 2 dari beberapa negara datang ke Seoul, Korea Selatan, untuk memperebutkan hadiah total USD25.000 atau Rp350 juta. Jelas saja laporan mengenai kondisi lokasi kompetisi jauh lebih ramai ketimbang hadiahnya.
"Beberapa prasyarat yang merupakan kebutuhan dasar dari kompetisi tidak terpenuhi, padahal venue kompetisi sudah berganti beberapa kali. Komputer yang digunakan tidak memenuhi prasayarat. Logistik konsumsi dan transporttasi bagi peserta juga berantakan," tulis Ketua Federasi Esports Rusia, Dmitriy Smith di situs resminya.
Secara tegas Dmitriy menyatakan kecewa dan mereka mengundurkan diri dari kompetisi IESF World Championship 2019. Meskipun mundur di tengah kompetisi, hal ini sangat bisa diterima karena kondisi yang disebutkan oleh Dmitriy.
"Kami percaya bahwa peserta perwakilan Rusia menunjukkan permainan yang sangat bagus, dan kami menyesali bahwa tim organizer kompetisi di Korea Selatan telah menunjukkan kegagalannya," ungkap Dmitriy. Dia berharap bahwa perwakilan negara lain juga memberikan evaluasi atas acara ini.
Melalui cuitan akun Twitter IESF menyatakan bahwa kompetisi DOTA 2 tetap berjalan dan pihaknya meminta maaf atas kondisi yang ditemukan oleh peserta. Namun, mereka belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.
Seorang anggota tim esports perwakilan Rusia dikabarkan juga melaporkan kondisi detil dari buruknya kompetisi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id