Hal yang sama juga berlaku di industri esports yang saling terikat dengan industri game. Di tahun 2018 Medcom.id pernah memprediksi bahwa esports Tanah Air akan semakin matang di 2019. Kini di tahun 2020 industri tersebut terus bertumbuh, bahkan di saat harus beradaptasi dengan pandemi yang memaksa semua harus dilakukan atau disaksikan secara virtual.
Berikut ini Medcom.id sudah merangkum sejumlah momen menarik atau sudut pandang kami dalam melihat pertumbuhan esports di Indonesia sepanjang tahun 2020.
Turnamen Esports Ditunda, Pakai Format Online
Event esports offline di Tanah Air sama ramainya seperti di mancanegara. Turnamen tahunan yang biasa digelar kini harus banyak yang ditunda maupun dihentikan tanpa kejelasan akibat pandemi Covid-19.
Event turnamen esports ini diselenggarakan tidak hanya oleh pembuat game atau organisasi esports, tetapi juga operator seluler atau telekomunikasi dan produsen smartphone atau laptop dan PC gaming.
Keseruan dan suara penggemarnya beralih dalam bentuk virtual, karena di sepanjang tahun 2020 semua event turnamen esports disaksikan live streaming alias online. Keseruan dari penonton jelas hilang, tapi ketegangan dari turnamen yang disajikan tetap sama.
.jpg)
Contoh, Asia Pacific Predator League 2020 yang merupakan turnamen esports tahunan milik merek produsen PC dan laptop Acer harus ditunda. Padahal Indonesia sudah siap mengirimkan dua wakil terbaik yaitu Boom Esports dan Victim Rise untuk pertandingan game DOTA 2 dan PUBG versi PC.
Turnamen yang diikuti oleh 17 negara kawasan Asia-Pasifik ini langsung ditunda sementara hingga April 2021 setelah pada bulan Juni kondisi pandemi Covid-19 dianggap sudah menjadi pandemi global. Akhirnya semua turnamen esports yang berlangsung mulai dari periode bulan April tahun ini sudah kompak digelar atau disaksikan secara online.
“Melihat Pandemi covid19, seperti pernah dijelaskan oleh Ketum IESPA Pak Eddy, aktivitas esports tidak berkurang dan hanya sedikit sekali pengaruhnya bagi aktivitas esports yang bisa dijalankan secara online dan malah bisa menambah viewers bagi para gamers yang bosan di rumah atau work from home,” tutur Wakil Ketua Umum IESPA bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi, Andrew Tobias.

Opini senada juga datang dari pendiri tim NXL sekaligus veteran industri esports, Richard Permana. Menurutnya tim esports dan penyelenggara turnamen pun sangat merindukan keseruan event offline namun hal ini tidak menyurutkan prestasi Tanah Air di bidang ini.
“Segi prestasi, beberapa tim kebanggaan indonesia masih terus dapat memberikan list prestasi terbaik dari masing masing judul game esports. Online tournament menjamur, sebaliknya offline tournament hampir nihil bisa dirasakan kita semua,” ujar Richard.
Nama tim esports Tanah Air yang menjadi wakil untuk event turnamen internasional yang digelar secara online maupun offline dengan mematuhi protokol kesehatan memang terus terdengar. Makanya pandemi Covid-19 tidak dianggap memiliki dampak buruk yang benar-benar serius ke industri esports, melainkan justru memberikan panggung.
Makin Banyak Institusi dan Sosok Baru Dukung Esports Tanah Air
Tahun 2020 menjadi panggung bagi industri esports, semakin banyak waktu luang tersedia dan menyaksikan setiap turnamen bisa secara online dari manapun. Sejumlah institusi akhirnya menyadari ini jadi kesempatan esports untuk tumbuh lebih pesat dan kuat.
Organisasi esports di Indonesia bukan lagi hanya IESPA. Di tahun ini diresmikan organisasi bernama Pengurus Besar (PB) Esports Indonesia yang dipimpin oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan sebagai Ketua Umum.
“Selain aspek permainan, esports bermanfaat untuk mengasah kemampuan anak muda dalam berpikir strategis, cerdas dan kreatif, motivasi dan kerja sama tim, serta kelincahan dan ketahanan fisik,” ujar Budi Gunawan sata pelantikan pengurus PB Esports Indonesia Periode 2020-2024.

PB Esports Indonesia di kemudian hari langsung menggelar turnamen esports bahkan melantik Sandiaga Uno sebagai Dewan Pembina PB Esports Indonesia di bulan Januari tahun ini. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) juga akhirnya merestui esports sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) prestasi Indonesia.
“KONI mendukung penuh perkembangan esports di Indonesia. Semoga di bawah naungan PB ESI, atlet dan tim esports Indonesia bisa menciptakan prestasi di tingkat internasional dan mengharumkan nama bangsa,” tutur Sekjen KONI Pusat, Ade Lukman.
Hal ini membuat esports akan menjadi cabor di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua yang ditunda penyelenggaraan menjadi di bulan Oktober 2021. Indonesia sendiri harus bersiap karena esports jadi cabor resmi di Asian Games 2022 dan bakal dipertandingkan kembali di SEA Games 2021.
Jadi talenta esports terbaik Tanah Air harus mulai dikumpulkan dan dilatih, misalnya lewat Piala Presiden Esports 2020 yang menjaring lebih banyak talenta tim esports baru dari pelosok Indonesia. Di sini muncul tim esports baru seperti Team Elvo bentukan veteran industri esports Tanah Air, Andrew Tobias.

Tidak cuman Andrew, musisi Ariel Noah juga tampil dengan organisasi atau tim esports bernama The Pillars. Media nasional seperti Metro TV juga tidak ketinggalan dengan menggelar turnamen esports antar media di tahun kedua lewat PUBG Mobile MetroFest Cup 2020.
Pilihan Game yang Dipertandingkan Bakal Bertambah
Di turnamen esports Tanah Air game genre MOBA mobile seperti Arena of Valor dan Mobile Legends: Bang Bang begitu populer. Hal ini memancing developer game lokal ingin membuat tandingannya dengan lebih unggul di konten lokal yang mengadopsi ragam budaya di Indonesia.

Developer game lokal Anantarupa merilis game Lokapala yang tahun ini memulai debutnya. Piala Presiden Esports 2020 juga sempat membuka sayembara game lokal yang bakal dipertandingkan. Lokapala masuk dalam kandidat di dalamnya, tapi game Ultra Space Battle Brawl buatan Mojiken/Toge Production asal Surabaya terpilih sebagai pemenangnya.
Ultra Space Battle Brawl diketahui sudah punya prestasi internasional. Game ini sudah dirilis sejak 2018 dan sudah dirilis di luar negeri untuk Nintendo Switch dan PC. Di genre olahraga ada Pro Evolution Soccer (PES) yang juga memiliki event esports tingkat internasional.
PUBG Mobile dan Free Fire juga demikian karena penyelenggaranya memiliki turnamen nasional dan internasional. Di tahun mendatang keduanya masih akan ramai di Tanah Air.
.jpeg)
Diprediksi game yang dipertandingkan akan bertambah. Kandidat terkuat yang Medcom.id prediksi bakal meramaikan turnamen esport di Indonesia tahun mendatang adalah League of Legends: Wild Rift. Game mobile garapan Riot Games yang juga membuat game League of Legends di PC tersebut bakal menjadi pesaing Arena of Valor dan Mobile Legends: Bang Bang.
Riot Games menyatakan di tahun 2021 akan segera menggelar turnamen esports untuk game League of Legends: Wild Rift termasuk di tingkat kampus. Game dengan genre berbeda dari Riot Games yaitu Valorant juga bakal meramaikan turnamen esports Indonesia tahun depan.

Valorant sudah memulai debutnya jelang kuartal akhir tahun ini lewat turnamen esports Valorant First Strike Indonesia yang bakal berlanjut ke tingkat Asia-Pasifik. Valorant mengusung genre tactical-first person shooter yang diyakini bisa membangkitkan tren genre game tersebut yang semakin padam setelah sebelumnya diramaikan oleh CS:GO dan Point Blank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News