Namun, bagi Moonton, M7 bukan hanya soal pertandingan dan perebutan gelar juara. Turnamen ini dirancang sebagai panggung besar untuk menunjukkan sejauh mana esports telah berkembang, baik dari sisi produksi, hiburan, maupun keterlibatan penggemar.
Lewat M7, Moonton ingin membuktikan bahwa esports kini bisa tampil besar dan meriah, setara dengan event olahraga papan atas seperti Super Bowl, kejuaraan final National Football League (NFL) di Amerika Serikat.
Super Bowl dikenal bukan hanya karena pertandingannya, tetapi juga sebagai perayaan besar yang diisi konser, festival, dan berbagai acara pendukung. Pola perayaan inilah yang ingin ditampilkan Moonton melalui penyelenggaraan M7.
Opening Ceremony, Pertama dalam Sejarah M Series
Salah satu pembeda paling mencolok dari M7 adalah kehadiran Opening Ceremony pertama berskala besar dalam sejarah turnamen M Series. Opening Ceremony M7 dijadwalkan berlangsung pada 9 Januari 2026.Pembukaan ini tidak dibuat sekadar formalitas. Moonton menyiapkannya sebagai panggung besar untuk menceritakan perjalanan MLBB Esports, mulai dari komunitas, tim, pemain, hingga penggemarnya di Indonesia.
“Opening Ceremony M7 akan merayakan perjalanan MLBB Esports yang kini menjadi bagian penting dari lanskap olahraga di Indonesia,” ujar Tiger Xu, Global Head of MLBB Esports di Moonton Games.
Melalui seremoni ini, Moonton ingin menegaskan posisi MLBB Esports sebagai bagian dari arus utama industri olahraga dan hiburan di Tanah Air.
M7 Carnival, Lebih dari Sekadar Pertandingan
M7 juga tidak hanya berlangsung di dalam arena pertandingan. M7 Carnival akan digelar pada 23–25 Januari 2026 di Jakarta sebagai bagian dari rangkaian acara kejuaraan dunia ini.Lewat M7 Carnival, M7 berubah menjadi acara yang bisa dinikmati langsung oleh publik. Pengunjung dapat mencoba berbagai zona interaktif, mengunjungi pop-up store resmi MLBB, mendapatkan hadiah, hingga bertemu langsung dengan pemain profesional dan kreator konten.
Konsep ini menunjukkan bahwa M7 tidak hanya ditujukan bagi penonton pertandingan, tetapi juga bagi komunitas dan penggemar secara luas. Pendekatan ini sejalan dengan konsep Super Bowl, yang dikenal sebagai perayaan besar di luar pertandingan utamanya.
MPL Indonesia Mulai Saingi Sepak Bola dan Bulu Tangkis
Moonton menilai kuatnya posisi esports di Indonesia terlihat dari capaian MLBB Professional League (MPL) Indonesia yang mencatat lebih dari 100 juta jam tayang setiap musim, angka yang dinilai menyaingi popularitas olahraga populer seperti sepak bola dan bulu tangkis.Di Indonesia, sepak bola dan bulu tangkis selama ini menjadi gambaran paling nyata dari olahraga nasional. Keduanya memiliki basis penggemar besar, emosi kolektif yang kuat, serta daya tarik lintas generasi. Mulai dari stadion, layar televisi, hingga media sosial, dua cabang olahraga ini selalu menjadi bahan obrolan publik.
Pola yang sama kini mulai terlihat di MLBB. Saat tim Indonesia tampil di turnamen internasional, dukungan publik muncul secara masif. Ada nonton bareng, diskusi di media sosial, hingga rasa bangga ketika wakil Indonesia bertanding di panggung dunia.
“Melalui cerita tim, pemain, dan penggemar, kami ingin menampilkan tradisi Indonesia dan memperlihatkan kepada dunia betapa hidupnya budaya gaming dan esports di Tanah Air,” kata Tiger Xu.
Bukan berarti esports menggantikan sepak bola atau bulu tangkis. Namun, MLBB mulai menempati ruang baru sebagai tontonan kompetitif dengan emosi kolektif, terutama di kalangan generasi muda.
Lewat opening ceremony dan M7 Carnival, M7 World Championship menjadi ajang bagi Moonton untuk membuktikan bahwa esports telah naik kelas, sebagai perayaan besar yang diposisikan layaknya Super Bowl.
(Sheva Asyraful Fali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News