Namun, Qinn dengan cepat mengubah persepsi tersebut. Saat menghadapi NAVI dan Team Liquid ID, ia tidak hanya membawa kemenangan bagi Dewa United, tetapi juga meraih gelar MVP di kedua pertandingan tersebut, melambungkan namanya.
Dikutip dari GGWP, Kisah Qinn menarik karena ia melampaui ekspektasi. Berasal dari turnamen Tier 3 di Filipina bersama Maru Esports dan menunjukkan potensi di kualifikasi SIBOL SEA Games 2025 (termasuk solo kill atas veteran seperti Karltzy), ia bukanlah rekrutan besar yang biasanya diharapkan penggemar. Namun, ketika diberi kesempatan di panggung MPL, ia memanfaatkannya dengan baik.
Kemunculannya juga menegaskan tren "gelombang pendatang baru" di MPL ID Season 16. Kehadiran Qinn semakin memperkuat potensi besar para rookie yang sebelumnya sudah mencuri perhatian seperti AeronnShikii, Favian, Widy, Rinee, dan Idok.
Ini membuktikan bahwa pengalaman bukanlah satu-satunya aset berharga di liga ini dan menandakan lahirnya generasi bintang baru.
Qinn mewakili harapan setiap calon pemain amatir dan semi-pro: bahwa keterampilan dan keinginan, ketika dihadapkan pada kesempatan, dapat melampaui pengalaman bertahun-tahun. Ia adalah bukti bahwa MPL ID adalah panggung bagi bakat-bakat yang belum ditemukan.
Bagi Dewa United, pertanyaannya adalah apakah kemunculan Qinn dapat menjadi pemicu untuk sesuatu yang lebih besar. Bagi liga, ini memunculkan narasi yang lebih besar: "apakah para pendatang baru mulai menguasai MPL ID?" Jika langkah awal Qinn menjadi acuan, jawabannya mungkin "ya".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News