Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama dengan Menteri Kabinet Kerja usai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/10/2014). ANT/Widodo S Jusuf
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berfoto bersama dengan Menteri Kabinet Kerja usai pelantikan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/10/2014). ANT/Widodo S Jusuf

Batik, Formal yang Egaliter

Rona jokowi-jk
Fathia Nurul Haq • 27 Oktober 2014 20:48
medcom.id, Jakarta: Batik menjadi pakaian seragam acara pelantikan menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, Senin (27/10/2014). Budayawan Radhar Panca Dahana memandang fenomena itu sebagai indikasi bahwa batik telah menjadi bahasa umum dan pilihan dalam acara formal yang lebih egaliter.
 
"Jokowi mungkin ingin mencitrakan bahwa anak buahnya adalah orang-orang yang tidak tergoda untuk menampilkan kemasan yang bagus. Batik adalah busana formal yang relaks, menunjukkan bahwa selain mereka memberi identitas lokal dan primordial, menunjukkan mereka siap menyelenggarakan negara dalam perspektif kultural," kata Radhar saat dihubungi Media Indonesia, Senin, (27/10/2014).
 
Radhar melihat fenomena itu bukan hal baru mengingat saat ini batik sudah mendapat tempat dihati masyarakat Indonesia melalui hari batik dan seragam batik mingguan di banyak perkantoran.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Banyak pembesar-pembasar di luar negeri menggunakan batik untuk menunjukan kekuatan primordial yang tradisional. Ketika orang menggunakan batik, itu merupakan simbol bahwa mereka beradat dan berbudaya, lama-lama itu akan menjadi pilihan umum untuk acara formal," tutup Radhar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(JCO)


social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif