Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Ilustrasi salat jamak saat mudik. Foto: Dok/Pexels
Ilustrasi salat jamak saat mudik. Foto: Dok/Pexels

Tata Cara Salat Jamak saat Perjalanan Mudik Lebaran

Muhammad Syahrul Ramadhan • 26 April 2022 20:47
Jakarta: Seorang muslim harus senantiasa menjaga ibadah salat lima waktunya. Tetapi, ada kondisi di mana terdapat keringanan salah satunya ketika melakukan perjalanan jauh seperti mudik.
 
Dalam perihal salat, Islam memberikan kemudahan untuk umatnya, terutama saat sedang dalam perjalanan yang membuat seseorang tersebut tidak memungkinkan untuk salat tepat waktu.
 
Bagi pelaku perjalan mudik Lebaran yang mengalami kondisi tersebut bisa melaksanakan bisa menjamak salatnya. Dikutip dari NU Online, pengertian jamak adalah mengumpulkan dua pelaksanaan salat fardhu dalam satu waktu shalat, seperti melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar pada waktu Dzuhur sekaligus.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menjamak salat dalam perjalanan diperbolehkan jika jarak tempuh perjalanan mencapai 82 km (2 marhalah atau 16 farsakh) atau lebih. Selain itu, perjalanan tersebut juga tidak bertujuan maksiat, namun bertujuan baik seperti untuk silaturahmi, berdagang, rekreasi dan lain-lain.
 
Salat jamak terbagi menjadi dua jenis yaitu:
 
1. Jamak takhir
2. Jamak Taqdim
 
Yang membedakan antara keduanya waktu melaksanakannya. Jamak takhir dilakukan di akhir waktu. Contohnya, salat Dzuhur yang waktu pelaksananya ditarik ke Ashar. Sedangkan taqdim, dilakukan di awal waktu contohnya salat Ashar yang ditarik ke waktu Dzuhur.
 
Namun, perlu diperhatikan hanya salat Dzuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya saja yang diperbolehkah untuk dijamak. Tidak sah, jika salat Ashar disatukan dengan Maghrib begitupun sebaliknya.
 
Kitab Safinatun Najah menjelaskan beberapa syarat–syarat sebelum melaksanakan salat jamak, sebagai berikut:

1. Jamak takhir

Syarat jama’ ta’khir ada dua yaitu, 1) Niat jama' ta'khir ketika masih berada pada waktu salat yang pertama, 2) Adanya udzur sampai sempurnanya mengerjakan salat yang kedua.
 
Niat melakukan jamak takhir harus dilakukan pada waktu salat yang pertama. Seperti contohnya jika seorang Muslim ingin jamak takhir antara Maghrib dan Isya, maka ia sudah harus meniatkan diri untuk mengakhiri salat Maghrib dan akan melaksanakannya pada waktu Isya.
Bacaan Niat Salat Jamak Takhir:

Dzuhur dengan ‘Ashar

Niat salat Dzuhur
 
Duhur takhir
 
“Sengaja aku salat dzuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”
 
Niat salat ’Ashar
 
Ashar takhir
 
“Sengaja aku salat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan dzuhur karena Allah Ta’ala.”
 
Baca: Ini Doa Bepergian saat Mudik Lebaran, Hati Tenang dan Selamat Sampai Tujuan

Maghrib dengan ‘Isya

Niat salat maghrib
 
Maghrib takhir
 
Sengaja aku salat maghrib empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan ‘isya karena Allah Ta’ala.”
 
Niat salat ‘Isya
 
Isya takhir
 
Sengaja aku salat ‘isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”
 
Adanya udzur atau penghalang seseorang dalam mendirikan salat tepat waktu, harus berlangsung sampai waktu salat kedua tiba. Misalnya seorang Muslim tengah melakukan perjalanan yang memakan waktu panjang dari waktu salat pertama yaitu Dzuhur hingga waktu salat kedua yaitu Ashar dan keduanya tercakup dalam perjalanan.

2. Jamak Taqdim

Syarat jamak taqdim ada empat yaitu, 1) harus dilaksanakan di waktu salat pertama, 2) niat jamak, 3) Berturut-turut antara salat yang awal dengan shalat yang kedua, 4) Berlangsungnya udzur (halangan).
 
Pada jamak taqdim dua salat dilakukan pada waktu salat yang pertama, cara mengerjakannya dahulukan salat pertama lalu disusul dengan salat yang kedua. Dan niat jamak taqdim harus dilakukan pada saat melaksanakan salat yang pertama, niatnya sebagai berikut :
Bacaan Niat Salat Jamak Taqdim:

Dzuhur dengan Ashar

Niat salat Dzuhur
 
Duhur taqdim
 
“Sengaja aku salat Dzuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak taqdim dengan ‘Ashar karena Allah Ta’ala.”
 
Niat salat ’Ashar
 
Ashar taqdim
“Sengaja aku salat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak taqdim dengan dzuhur karena Allah Ta’ala.”

Maghrib dengan ‘Isya


Niat salat Maghrib
Maghrib taqdim
 

Sengaja aku salat Maghrib empat raka’at menghadap kiblat, dijamak taqdim dengan ‘Isya karena Allah Ta’ala.”
 
Niat salat ‘Isya
 
Isya taqdim
 
Sengaja aku salat ‘Isya empat rakaat menghadap kiblat, dijamak taqdim dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”
 
Dua salat tersebut harus dilakukan secara terus menerus, artinya antara salat pertama dengan salat kedua tidak di sela atau dijeda dengan pekerjaan yang lain atau setelah salam salat pertama disegerakan berdiri untuk melanjutkan salat kedua.
 


 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(RUL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif