"Jika dikelola dengan benar, Indonesia akan benar-benar kuat karena zakat," kata Syahrul melalui keterangan tertulis, Selasa, 5 Juni 2018.
Sayangnya, kata dia, jumlah zakat yang terkumpul secara nasional kurang dari Rp6 triliun. Ia mengatakan masih banyak zakat yang belum terkumpul dan dikelola secara nasional.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sementara itu, dia menilai masyarakat Indonesia tercatat sebagai yang paling dermawan di dunia. Ia menduga masih banyak masyarakat yang belum mengumpulkan zakat kepada lembaga resmi seperti Baznas.
"Memang, kedermawanan itu lebih banyak disalurkan sendiri-sendiri, belum terkoordinasi," kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Baca: Pemprov Mengakui Bazis DKI Tak Sesuai UU
Dia pun mengajak masyarakat mengumpulkan zakat melalui Baznas. Jumlah zakat yang diperoleh negara diyakini bisa tiga kali dari total anggatan Program Keluarga Harapan (PKH) yang mencapai Rp70 triliun pada 2018.
"Bayangkan berapa banyak persoalan akan selesai dengan cara ini," jelas dia.
Baznas akan memiliki dana membiayai pendidikan atau ekonomi delapan kelompok penerima zakat. Itu karena amil zakat akan mendapat bagian dari zakat yang terkumpul.
"Bagian amil itu tentu akan dipakai belanja atau kebutuhan lain. Itu mengerakkan perekonomian lo," tegas Syahrul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (OGI)