"Iya karena ada larangan, kita buru-buru saja pulang kampung," kata salah seorang penumpang, Vivi, di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Kamis, 23 April 2020.
Vivi mudik ke Wonogiri, Jawa Tengah. Dia sengaja pulang lantaran sudah tidak bekerja lagi. Pasalnya, tempat kerjanya meliburkan karyawan lantaran pendemi korona (covid-19).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Di kampung belum tahu berapa lama, mungkin sampai dapat panggilan lagi dari tempat kerja," tutur dia.
(Baca: Ratusan Orang Mudik dari Terminal Pulogebang)
Kepala Satuan Pelaksana Operasional Terminal Terpadu Pulogebang Afif M mengakui ada lonjakan calon penumpang yang akan mudik. Meski, tidak seramai tahun sebelumnya.
"Kondisi ramai, tapi kami masih bisa kondisikan dan kita tetap sosialisasikan, kita tetap mengimbau kepada penumpang, memakai masker wajib, jaga jarak dan pembatasan penumpang, maksimal 50 persen dari kapasitas yang ada," kata Afif.
Terminal Pulaugebang sudah memberangkatkan 840 bus ke luar kota sejak Rabu, 22 April 2020-Kamis, 23 April 2020. Angka ini cukup tinggi dibandingkan hari sebelumnya saat virus korona melanda Indonesia.
Meski demikian, jumlah penumpang menurun hingga 80 persen sejak ada imbauan menjaga jarak dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Jumlah penumpang yang berangkat ke kampung halaman dari Terminal Pulogebang hanya 400-500 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (REN)