"Tidak ada operasi yustisi," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin di Jakarta, Rabu, 4 Mei 2022.
Senada dengan Arifin, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan peniadaan operasi yustisi karena Jakarta terbuka bagi pendatang. Dia menyebut DKI Jakarta milik seluruh warga negara Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jakarta milik semua, siapa saja bisa bekerja di Jakarta," kata dia.
Dinas Dukcapil DKI telah menyiapkan aplikasi data warga bagi pendatang baru yang tiba Ibu Kota dengan melapor ke pengurus Rukun Tetangga (RT). Selanjutnya, RT akan memasukkan data warga pendatang melalui aplikasi tersebut.
"Atau bisa datang ke loket pelayanan kami di kelurahan atau kecamatan. Selain itu kami juga akan melakukan pelayanan jemput bola ke RW di kelurahan," ujar Budi.
Baca: Wali Kota Tangerang Minta Pemudik Tak Bawa Saudara Saat Kembali
Berdasarkan data Dukcapil DKI selama 2020-2021 terjadi penurunan penduduk pendatang saat arus balik lebaran karena pandemi covid-19. Pendatang yang masuk Jakarta saat musim lebaran 2020 mencapai 113.814 orang.
Sedangkan pada 2021, jumlah pendatang saat arus balik lebaran di Jakarta mencapai 138.740 orang. Jumlah itu berkurang dibandingkan arus balik pada 2019 mencapai 169.778 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LDS)