medcom.id, Jakarta: Ketika Allah SWT telah menghendaki sesuatu, maka terjadilah. Di antara kekuasaan Allah SWT yang paling tampak adalah ihwal anugerah dan balasan. Dia secara mutlak dapat menentukan siapa-siapa yang dicintai dan dimusuhi dari sekian banyak di antara hamba-hambaNya.
 
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Allah SWT telah berfirman:
 
"Barang siapa memusuhi orang dekat-Ku, maka sesungguhnya Aku menyatakan perang terhadapnya. Orang yang Kucintai senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (perbuatan) yang Aku sukai seperti bila ia melakukan yang fardu yang Aku perintahkan kepadanya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, sebagai tangannya yang ia gunakan untuk memegang, sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti akan Aku berikan kepadanya."
"Orang yang dicintai-Nya akan diberi lebih banyak," kata KH Quraish Shihab dalam tayangan Tafsir Al Mishbah di Metro TV, Selasa (14/6/2016).
 
Allah SWT menentukan orang-orang yang akan dicintai dan dibenci-Nya melalui seberapa keterbukaan hatinya dalam menerima hidayah. Seseorang yang telah ditentukan baik akan dengan mudah menerima setiap kabar kebenaran yang datang kepadanya.
 
Baca:Hidayah Adalah Hadiah
 
"Ratu Balqis mengapa berbeda dengan Firaun?, karena Balqis sudah membuka hatinya sejak semula. Dia memerlakukan masyarakat dengan baik seperti dalam penjelasan QS An-Naml, dia kerap melibatkan rakyatnya dalam bermusyawarah. Sementara Firaun sejak semula tidak memerlakukan rakyatnya dengan baik. Bahkan ia mengaku sebagai tuhan," kata Quraish Shihab.
 
Ketika rasa cinta dan kasih sayang Allah SWT telah hinggap di diri seseorang, maka ia akan dikaruniai segala sesuatu sesuai dengan kapasitas yang ia minta. Hal ini secara jelas digambarkan dalam QS. An-Naml: 40, yakni ketika seseorang yang dengan ilmu pengetahuannya dari kitab suci mendapat anugerah dari Allah SWT untuk memindahkan singgasana Balqis secara lebih cepat dibanding yang ditawarkan golongan jin.
 
"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip."
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SBH)