"Mengantisipasi kejadian dua malam lalu, maka tadi malam pasukan sudah kita tambah, pos penyekatan juga sudah kita tambah," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ), Jakarta Selatan, Selasa, 11 Mei 2021.
Sambodo mengatakan volume kendaraan di pos penyekatan Kedungwaringin meningkat drastis Senin malam, 10 Mei 2021. Masyarakat memaksa lolos pos penyekatan dan tidak mau putar balik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sehingga menimbulkan kerumunan yang justru berbahaya bagi kesehatan masyarakat itu sendiri," ujar Sambodo.
(Baca: 4.123 Pemudik Terkonfirmasi Positif Covid-19 dari Tes Acak)
Polisi memutuskan melakukan diskresi dengan meloloskan masyarakat yang hendak mudik. Sambodo menyebut pelolosan untuk mengurai kerumunan.
Namun, Sambodo memastikan pemudik tak bakal lolos dari pemeriksaan polisi. Pemudik bakal melintas posko penyekatan selanjutnya yang tidak sampai 1 km di depan, yakni Tanjung Pura, Karawang.
"Lolos dari Karawang masuk Purwakarta, masuk Subang, masuk Indramayu ada lagi pos penyekatan. Bahkan ke kota mana pun ketika para pemudik itu masuk ke kota tertentu pasti ada penyekatan," ungkap Sambodo.
Polisi memiliki 381 titik penyekatan yang tersebar di sejumlah wilayah. Sambodo meminta masyarakat sadar untuk tidak mudik. Sebab, seberapa pun tebal pengamanan tidak akan efektif bila masyarakat tidak mau sama-sama mematuhi kebijakan larangan mudik.
"Karena mereka juga tidak mungkin kita paksa, dorong karena mereka bukan pengunjuk rasa. Jadi tetap malam itu kita lakukan dengan persuasif," ungkap Sambodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (REN)