Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, A Koswara mengatakan, poin penting yang dibahas dalam rakor tersebut, yaitu mengenai aspek kelancaran lalu lintas. Antisipasi beberapa gangguan lalu lintas itu perlu disiapkan bersama-sama.
"Kedua, mitigasi terhadap kondisi kebencanaan. Ketiga, penanganan atau persiapan moda transportasinya,” ujarnya. Keempat, masalah personil, tentang cara bertindaknya seperti apa yang harus dilakukan oleh seluruh tim," kata Koswara di Bandung, Jumat 29 Maret 2024.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Koswara mengatakan, dalam mitigasi bencana mudik Lebaran perlu mempertimbangkan dari prakiraan cuaca.
| Baca:Pemudik Pakai Motor Dikawal Polisi di Cikupa-Pelabuhan Ciwandan |
“Kalau mitigasi itu pertama pertimbangan dari perkiraan cuaca dulu, memang ada perkiraan cuaca yang memungkinkan terjadi di daerah Selatan, intinya masih ada curah hujannya,” ujar Koswara.
Terkait bencana yang diwaspadai, kata dia, di antaranya yakni longsor, kemudian tanah yang amblas, dan juga banjir di jalur mudik Lebaran. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Koswara mengatakan, Dinas Bina Marga telah mempersiapkan armada dan alat berat yang disiagakan.
"Untuk yang harus diantisipasi yaitu pengaruhnya terhadap akses jalan, dari Dinas Bina Marga kemarin waktu di Polda itu sudah disampaikan kesiapannya, armada dan alat berat disiagakan, tentu kerja sama dengan kabupaten/kota," ucap dia.
Koswara menambahkan, terkait program mudik gratis Dishub Jawa Barat hanya tinggal tersisa kuota internal.
"Mudik gratis jumlahnya kita kan sudah disampaikan tadi hampir 10 ribu, kuotanya yang tersisa tinggal di internal, kalau yang keluar Jabar udah habis," ujarnya.
Sementara kuota mudik gratis di wilayah Jabar yang tersisa itu ke arah Priangan Timur, seperti Garut dan Tasik, dan akan habis menjelang Lebaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (WHS)
