"Jadi jalur pascabanjir terutama di KM 41 sampai 45 terdampak sangat parah di Demak, Kudus ya itu dari PUPR sudah menjamin waktu pengerjaan perbaikan ini H-10 tadi sudah mantap sudah 95 kemantapannya artinya bisa dilalui dengan baik," kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Maret 2024.
Namun, Aan mengatakan akan ada jalur alternatif bila masih terjadi banjir di wilayah Demak dan Kudus. Ada tiga jalur alternatif yang disiapkan. Termasuk, pengalihan arus.
Baca:Ganjil-genap Tol Dalam Kota-Kalikangkung Permanen Selama Arus Mudik dan Balik |
"Nanti ada yang melalui Sayung, Purwodadi, Blora, Rembang, kemudian melalui Semarang, Kedungmundu langsung ke Kudus ya ada terakhir yang melalui Semarang, Purwodadi, Blora, Rembang. Jadi, sudah kita siapkan alternatif juga di tempat yang rawan bencana," ungkap Aan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Total ada 155 titik rawan bencana termasuk banjir yang telah dipetakan Polri. Sebaran titik-titik itu belum dibeberkan.
Kabupaten Demak mengalami banjir sejak Februari 2024. Tinggi air mencapai 200 meter. Total ada 13 desa terendam akibat jebolnya tanggul sungai jebol di beberapa titik.
Kini, air mulai surut di Kabupaten Demak, terutama Karanganyar. Ribuan jiwa mulai pulang dari pengungsian meskipun hingga saat ini masih sekitar 12 ribu jiwa warga bertahan mengungsi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera merehabilitasi wilayah dan warga korban banjir.
Surutnya air ini terjadi setelah 22 mesin pompa dikerahkan untuk mengurangi genangan yang dua pekan merendam kawasan itu. Ketinggian air tersisa 20-50 sentimeter.
Meskipun banjir sudah surut, jalur Pantura Demak-Kudus hingga kini masih ditutup dan belum dapat dilalui. Selain itu, kondisi jalan rusak berat karena banyak aspal terkelupas, lumpur, dan sampah hingga membahayakan kendaraan melintas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (ADN)